VIVAnews - Kebakaran hebat yang terjadi di sebuah penjara Honduras telah menewaskan ratusan narapidana. Lebih dari 350 narapidana di penjara Comayagua tewas setelah terjebak di kobaran api. Presiden Honduras Porfirio Lobo langsung memerintahkan investigasi independen atas tragedi ini.
"Ini akan menjadi penyelidikan independen yang dipantau oleh tim pemantau internasional," tegas Presiden Lobo dilansir BBC, Kamis 16 Februari 2012.
Ratusan korban tewas terbakar dan mati lemas di dalam sel saat kebakaran melahap bangunan penjara. Hingga saat ini belum diketahui penyebab pasti dari kebakaran ini. Pihak berwenang tengah menyelidiki segala kemungkinan, termasuk adanya kesengajaan atau karena konsletnya jaringan listrik penjara.
"Kami memiliki dua hipotesis. Salah satunya adalah bahwa satu set tahanan membakar kasur dan yang lainnya adalah bahwa ada arus pendek dalam sistem listrik," kata kepala penjara, Daniel Orellana.
Kebakaran ini juga memicu bentrok antara para narapidana yang berusaha menyelematkan diri dengan pihak keamanan. Mereka berteriak,"Kami akan mati di sini." Polisi bahkan harus menembakkan gas air mata untuk meredam kerusuhan.
Menurut Lucy Marder, yang memimpin layanan forensik di Comayagua, hingga saat ini sebanyak 356 orang dalam daftar nama penjara itu belum ditemukan. Penjara Comayagua sendiri terletak sekitar 100 km di utara ibukota Honduras, Tegucigalpa.
Juru bicara penjara Comayagua, Jose Garcia, menggambarkan kebakaran ini bak neraka bagi para narapidana. "Kami tidak dapat menyelamatkan mereka karena tidak memiliki kunci dan tidak dapat menemukan penjaga sel."
Ketua Komnas PA Benarkan Kabar Kantornya Terbakar
Gudang penyimpanan data juga terbakar.
