Arsip M15: Charlie Chaplin Jadi Target FBI

Charlie Chaplin
Sumber :

VIVAnews - Pemerintah Inggris membongkar arsip nasional lama yang merupakan dokumen-dokumen milik badan intelijen M15 pada Jumat waktu setempat. Dalam dokumen itu, M15 telah memata-matai puluhan ribu orang yang memiliki pandangan politik tertentu.

Menurut harian Guardian, di antara dokumen yang terbanyak adalah milik salah satu seniman terbesar abad ke 19, Charlie Chaplin. Sebanyak 2.000 lembar dokumen soal Chaplin ditulis oleh agen mata-mata Amerika Serikat FBI dan diserahkan ke M15.

Menurut dokumen tersebut FBI meminta bantuan M15 untuk memperhatikan gerak-gerik Chaplin yang kala itu dituduh sebagai simpatisan komunis. FBI meminta M15 untuk mencegah Chaplin tinggal di Amerika.

Berdasarkan penyelidikan M15 pada Oktober 1952, bintang film komedi Modern Times dan The Great Dictator ini disebut oleh M15 sebagai penyandang dana berbagai organisasi komunis. Dalam salah satu halaman, Chaplin disebut pernah mengatakan kepada Dewan Persahabatan Amerika-Soviet di Los Angeles bahwa dia mendukung komunisme.

"Ada kebaikan di komunisme. Kita bisa mengambil yang baik dan membuang yang buruk," ujar Chaplin kala itu.

Selain itu, FBI juga meminta M15 menyelidiki asal-usul Chaplin. FBI meyakini nama asli Charlie Chaplin kala itu adalah Israel Thornstein dan dia dilahirkan di Perancis. Namun dugaan ini tidak bisa dibuktikan dan Chaplin tetap dinyatakan lahir di Walworth, London, pada 16 April 1889.

Ninja Xpress: Pengiriman Paket Melonjak 20 Persen saat Ramadhan 2024

Dongkrak Popularitas

Kendati demikian, baik FBI maupun M15 tidak menganggap Chaplin sebagai ancaman bagi negara. M15 bahkan mengatakan bahwa nama Chaplin sering digunakan untuk mendongkrak popularitas komunisme pada tahun 70-an.

"Mungkin saja Chaplin adalah simpatisan komunis, tapi informasi yang kami dapat, dia tidak radikal, dan tidak lebih dari progresif," tulis laporan M15 nomor PF710549.

Selain Chaplin, ada puluhan ribu orang lainnya yang turut dimata-matai terkait hubungan mereka dengan gerakan komunis. Di antaranya adalah peraih hadiah Nobel kimia pada 1935, Jean Frédéric and Irène Joliot-Curie.

Frederic dikenal sebagai pemasok senjata untuk Spanyol pada perang saudara, dan Irene, putri dari  Pierre dan Marie Curie, pada 1938 menjadi anggota komite komunis anti perang di Perancis. (umi)

Gibran Masih Jabat Wali Kota Solo Usai jadi Wapres Terpilih, JK: Tidak Apa-apa
Politikus senior Partai Golkar Jusuf Kalla.

JK Ogah Komentari Wacana Anies Maju Pilgub Jakarta

Politisi senior Partai Golkar, Jusuf Kalla (JK) mengaku tak mau ambil pusing soal wacana Anies Baswedan yang ingin kembali maju di Pilgub Jakarta

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024