Industri Film Porno Kecam Penggunaan Kondom

VIVAnews - Los Angeles terancam diboikot para produsen film porno Amerika Serikat. Sebab, mulai 5 Maret 2012, para aktor dan aktris porno diharuskan mematuhi peraturan baru yang mewajibkan mereka memakai kondom saat sedang "berlaga".

Peraturan itu diterapkan untuk mencegah penyebaran AIDS serta mempromosikan seks aman.

Dilansir Telegraph, Selasa 21 Februari 2012, peraturan yang sama menyulut kemarahan produsen film porno yang mengancam akan membawa masalah ini ke pengadilan, karena merasa pendapatan mereka akan terpengaruh.

"Para penonton tentu tidak ingin melihat film porno dengan para pelakunya menggunakan kondom," kecam Steven Hirsh dari Vivid Entertainment, salah satu produsen film porno terkenal.

Pelaku profesional industri film porno lainnya juga mengklaim peraturan ini sebagai berlebihannya usaha para politisi mendiktat bagaimana seharusnya film porno dibuat. Menurut mereka, pengecekan kesehatan bagi para aktor saja sudah cukup.

"Ini adalah awal mula pemerintah mencampuri industri kami. Jelas mereka berusaha mencampuri yang bukan ranah mereka," kecam Diane Duke dari kelompok lobi film porno Koalisi Bebas Bicara.

"Industri kami berkenaan dengan seks sehingga posisi kami rapuh dan mudah diserang."

Komentar bernada mendukung justru datang dari aktor film porno, salah satunya Derrick Burts yang tertular HIV saat bekerja. "Saat ini sistem mereka masih kacau. Aktor mana yang tidak ingin merasa aman saat sedang bekerja?" katanya.

Los Angeles, tepatnya di area San Fernando Valley telah menjadi pusat perfilman porno AS selama beberapa dekade. Peraturan pemakaian kondom sendiri sebenarnya sudah sempat diterapkan sejak akhir 90-an, namun kebijakan dihapus setelah penjualan film merugi.

Belum jelas perkiraan kerugian yang akan diderita jika peraturan pemakaian kondom ini nantinya jadi diterapkan. (sj)