- REUTERS/Denis Balibouse
VIVAnews - Cuaca dingin esktrem yang melanda Eropa tak hanya merenggut ratusan korban jiwa dan menganggu transportasi. Hal ini juga mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan di sejumlah negara Benua Biru tersebut.
Meski demikian, cuaca dingin ekstrem ini rupanya tidak berimbas pada sektor pariwisata di Swiss. "Dibandingkan negara Eropa lainnya, pariwisata Swiss bersifat wintery. Artinya justru bagus kalau musim dingin. Ciri khas pariwisata Swiss adalah salju, ski dan udara yang dingin sejuk," ujar Wakil Direktur Eksekutif Switzerland Tourism, Urs Eberhard di Jakarta, Kamis, 23 Februari 2012.
Musim dingin ekstrem justru membuat obyek wisata terkenal Swiss, seperti Pegunungan Alpen atau Jura semakin bersalju dan suhu lebih dingin dari biasanya. Namun diakui Eberhard, hal tersebut tidak memengaruhi stabilitas pariwisata Swiss.
"Musim dingin kali ini juga membuat beberapa danau Swiss membeku, namun banyak yang memanfaatkan kesempatan ini untuk berseluncur di atas danau yang membeku. Bagi mereka, ini adalah sebuah pengalaman baru yang mengasyikkan," kata pria vegetarian ini.
Selain itu, masyarakat Swiss juga sudah tidak asing dengan udara dingin karena struktur rumah mereka disesuaikan dengan musim dingin. Akibatnya, penurunan temperatur bisa disikapi dengan cepat.
"Musim dingin ekstrem memang memukul pariwisata negara-negara yang bersifat hangat, seperti Italia, Yunani, atau Spanyol. Namun hal itu tidak terjadi di negara kami," ujarnya.