Referendum di Suriah Setujui Konstitusi Baru

Presiden Bashar Al Assad ikuti referendum Suriah
Sumber :
  • REUTERS/SANA

VIVAnews - Pemerintah Suriah menyatakan bahwa mayoritas rakyat yang ikut referendum pada 26 Februari lalu menyetujui adanya konstitusi baru. Namun, kalangan oposisi menganggap referendum itu hanya akal-akalan rezim Presiden Bashar al-Assad untuk melanggengkan kekuasaan sekaligus meredakan tekanan internasional atas krisis politik di negara mereka.

Menurut kantor berita Reuters, hasil referendum diumumkan pemerintah Suriah pada Senin waktu setempat. Pemerintah menyatakan referendum itu sah karena dihadiri oleh hampir 60 persen rakyat yang punya hak pilih, atau sebanyak lebih dari 8 juta orang. Sebanyak 89,4 persen pemilih mendukung perubahan konstitusi.  

Konstitusi baru itu menanggalkan pasal bahwa Partai Baath, yang sudah puluhan tahun berkuasa dan kini dipimpin Bashar Al-Assad, merupakan pemimpin negara dan bangsa. Maka konstitusi membolehkan pluralisme politik sekaligus membatasi masa jabatan seorang presiden maksimal dua periode berturut-turut. Satu periode berlangsung selama tujuh tahun.

Pemerintah juga menyatakan bahwa berdasarkan konstitusi baru mereka akan menyelenggarakan pemilihan umum multi partai dalam kurun tiga bulan ke depan.

Namun, konstitusi baru yang disetujui referendum itu tidak berlaku surut. Pengecualian ini membuat Assad, yang sudah memimpin Suriah sejak 2000, bisa tetap menjadi presiden hingga 2014.

Tidak heran bila pihak oposisi menolak konstitusi baru itu. Mereka menilai Assad, dan juga mendiang ayahnya yang berkuasa sebagai presiden selama 30 tahun, selama ini hanya menebar janji untuk mematuhi hukum. Oposisi juga menganggap referendum kemarin hanya muslihat rezim Baath untuk memperkuat legitimasi kekuasaan mereka.

Sementara itu, kekerasan rezim Baath pimpinan Assad atas rakyat mereka yang beroposisi masih berlanjut. Pada hari yang sama dengan pengumuman hasil referendum, pasukan Suriah kembali membombardir kota Homs, yang jadi basis anti pemerintah.

Sedikitnya 59 orang tewas akibat bombardir tembakan artileri itu. Sementara itu, masyarakat internasional berseru kepada Suriah untuk segera menghentikan kekerasan kepada rakyat sendiri. Bahkan Qatar dan Arab Saudi berencana membantu pihak pemberontak melawan penguasa di Suriah.

Nikita Mirzani Beberkan Pemicu Kandasnya Jalinan Asmara Hingga Soal Kesetiaan
Dokumentasi BNPB

3 Orang Tewas Imbas Longsor dan Banjir Lahar Dingin di Wilayah Gunung Semeru

Banjir Lahar Dingin yang dipicu oleh intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru membuat meluapnya debit air Daerah Aliran Sungai (DAS).

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024