- REUTERS/Handout
VIVAnews - Jumlah korban tewas akibat pergolakan di Suriah menuntut mundurnya Presiden Bashar Al-Assad terus merangkak naik. Berdasarkan data terbaru yang dimiliki PBB, jumlah korban tewas diperkirakan sudah melampaui 7.500 jiwa.
"Berdasarkan laporan kredibel yang kami miliki, angka kematian sekarang seringkali melampaui 100 orang warga sipil per hari, termasuk wanita dan anak-anak. Totalnya diyakini melampaui 7.500 jiwa," kata Lynn Pascoe, seorang pejabat senior PBB, seperti diberitakan CNN, 28 Februari 2012.
Jumlah yang disebutkan Pascoe masih berada di bawah perkiraan lebih dari 9.000 jiwa yang jatuh dari pihak oposisi sepanjang pergolakan terjadi. Kemarin saja, setidaknya 104 orang, termasuk wanita dan anak-anak, tewas di seluruh Suriah.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton menyebutkan, Assad pantas disebut sebagai penjahat perang. Namun, mengajukan tuntutan terhadap Assad mungkin menghambatnya untuk meletakkan kekuasaan.
Kekerasan masih mewarnai hari-hari rakyat Suriah, bahkan di saat mereka tengah melaksanakan referendum nasional pada Minggu 26 Februari lalu. Korban terbanyak berasal dari kota Homs, basis kelompok oposisi yang selama tiga minggu terakhir dibombardir tentara. (sj)
Pemkot Tangsel Raih Opini WTP 12 Kali Berturut, Benyamin: Kami Selalu Bertekad Pertahankannya
Pencapaian Opini WTP Pemkot Tangsel ini yang ketiga di bawah kepemimpinan Wali Kota Benyamin Davnie dan Wakil Wali Kota Pilar Saga Ichsan.
