Teroris Prancis Ingin Mati Pegang Senjata

Pasukan Prancis mengepung apartemen di Toulouse
Pasukan Prancis mengepung apartemen di Toulouse
Sumber :
  • REUTERS/Jean-Paul Pelissier

VIVAnews - Ratusan pasukan keamanan Prancis, hingga Kamis pagi waktu setempat, masih mengepung sebuah apartemen di Kota Toulouse. Tempat itu jadi sarang penembak yang membunuh 7 orang dalam beberapa pekan terakhir.

Selama berjam-jam, suasana hening, belum diketahui apakah pelaku masih hidup atau sudah tewas. Dilansir Telegraph, 22 Maret 2012, belum ada tanda-tanda pelaku, Mohammed Merah, akan menyerahkan diri.

Menteri Dalam Negeri Prancis, Claude Gueant, mengatakan bahwa Merah berteriak kepada para pengepungnya bahwa dia ingin mati dengan senjata di tangan.

Komentar Merah selalu berubah, sebelumnya, kepada kepala pasukan anti teror Prancis, Francois Molins, lelaki 24 tahun ini mengaku bukan tipe anggota al-Qaeda yang sanggup bunuh diri.

"Dia mengatakan bukan tipe penyerang bunuh diri, dia tidak punya nyali seorang martir. Dia lebih memilih membunuh tapi tetap bertahan hidup," ujar Mollins.

Sebanyak 300 polisi masih mengepung apartemen lima lantai tersebut. Sebelumnya, baku tembak terjadi, dan beberapa ledakan terdengar dari lokasi. Beberapa jam terakhir, situasi hening, tidak ada gerakan sama sekali dari dalam apartemen.

Tidak ada polisi yang gegabah masuk ke dalam apartemen. Sebab Merah mempersenjatai diri dengan senapan Kalashnikov dan Uzi. Dua polisi terluka saat coba mendekat.

Tangkap Hidup-hidup

Belum diketahui apakah Merah masih hidup atau tewas saat ini. Tidak ada reaksi dari Merah, walaupun polisi telah meledakkan bom untuk mengancamnya. Namun, Gueant berharap Merah dapat ditangkap hidup-hidup.

"Kita punya prioritas: menangkapnya hidup-hidup agar dia dapat diadili. Kami harap dia masih hidup. Sepanjang malam, kami putus kontak dengannya, tidak ada tanda-tanda kehidupan," kata Gueant.

Merah adalah pelaku penembakan tiga orang tentara dalam kurun waktu 10 hari. Senin lalu, dia menyerang sekolah Yahudi, menewaskan seorang rabbi dan tiga bocah. (ren)