FOTO: Ancaman Kelaparan di Tepi Gurun Sahara

Krisis di Mauritania
Sumber :
  • REUTERS/Susana vera

VIVAnews -- Saat mobil memasuki Goubeyday, tak ubahnya  dengan desa-desa lain di pedalaman Afrika. Namun saat orang-orang turun dari kendaraan, atmosfer yang ada sangat berbeda. Hanya ada sedikit hewan berkeliaran, panci-panci tanah liat tergeletak dingin, bahkan tak terlihat anak kecil bermain.

"Ini terlalu senyap," bisik Direktur Program Pangan Dunia Niger, Denise Brown seperti dimuat ABC News. "Desa-desa Afrika biasanya bising, ini sangat menggangguku. Tak ada dinamika, tak ada gerakan, hanya sedikit tanda-tanda kehidupan."

Ladang di sekitar Goubeyday kering kerontang. Hujan tidak turun sejak tahun lalu, akibatnya panen gagal total. Empat bulan sebelum jadwal panen berikutnya, lumbung desa sudah kosong melompong. Warga desa yang menggantungkan diri pada pertanian tak punya uang untuk membeli makanan -- yang harganya naik drastis karena stok yang menipis.

Seorang ibu bernama Mariama menunjukkan satu-satunya makanan yang bisa ia masak untuk keluarganya: dedaunan yang dipetik dari pohon. Ibu lain menunjukkan makanannya yang terbuat dari buah beri liar yang pahit dan terlalu keras untuk dikunyah.

Brown mengatakan, Program Pangan Dunia belum dapat memberikan bantuan kepada warga Goubeyday karena kurangnya dana untuk krisis pangan yang kini memuncak di wilayah Afrika Barat.

Banyak yang Minta Rujuk Sama Natasha Rizky, Desta Respons Bijak Begini

Sementara, sekitar sepertiga dari satu juta populasi warga di Mauritania terancam gizi buruk jika pada bulan Juli hujan tidak turun menyusul kekeringan, gagal panen, dan kenaikan harga pangan terus memperburuk kondisi di wilayah tersebut.

Menurut PBB, sedikitnya 15 juta orang di wilayah Sahel di sebelah selatan gurun Sahara mengalami krisis. Delapan juta orang berisiko serius kehabisan makanan sebelum panen berikutnya, dan masa depan satu juta anak-anak terancam oleh gizi buruk. Lihat fotonya di tautan ini.

Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri

Konflik Israel-Iran, Kemlu: Tidak Ada Informasi WNI yang Terdampak

Terdapat 115 WNI di Israel dan 376 WNI di Tehran.

img_title
VIVA.co.id
14 April 2024