Proyek 'Kota Hantu' China di Angola

Kelenteng Sam Po Kong di Semarang
Sumber :
  • Eno Dewati

VIVAnews - Di pinggiran Luanda, ibukota Angola, yang menduduki posisi kedua untuk kota termahal di dunia, China membangun sebuah kota bernama Nova Cidade de Kilamba. Telah dibangun 750 blok apartemen, puluhan sekolah, dan lebih dari 100 unit pertokoan di kota yang megah ini.

Proyek pembangunan Kilamba yang dapat menampung setengah juta orang ini direncanakan selesai dalam waktu kurang dari tiga tahun. Namun, diberitakan BBC, Rabu 4 Juli 2012, kota yang dibangun China International Trust and Investment Corporation (CITIC) dan menelan biaya hingga US$3,5 miliar (atau sekitar Rp32,8 tiriliun) ini nampaknya sengaja didesain menjadi kota hantu.

Beberapa pertokoan dan sekolah memang telah beroperasi, ratusan apartemen pun telah ditinggali. Namun denyut kehidupan di Kilamba terasa sangat lemah. Hanya sedikit orang maupun kendaraan yang berlalu lalang di sini. Kalaupun ada, itu hanya karyawan China.

Apartemen yang ada di Kilamba dijual seharga US$120 ribu (atau sekitar Rp1,1 miliar) hingga US$200 ribu (atau sekitar Rp1,8 miliar) per unitnya. Cukup ironis, mengingat dua pertiga populasi Angola hanya memperoleh pendapatan di bawah US$2 (Rp18 ribu) setiap harinya.

Menurut Paulo Cascao yang menangani penjualan apartemen, harga yang fantastis itu sudah sesuai dengan fasilitas yang ditawarkan. "Penjualannya memang lambat, namun sebabnya bukan karena harga yang tinggi, melainkan kesulitan hipotek," urainya.

Berita bahwa China membangun kota hantu akhirnya sampai ke telinga Kedutaan Besar China di Angola. Dilansir harian China Daily, mereka pun mengklarifikasi kabar yang sudah terlanjur beredar.

"Pembangunan Kilamba dibagi menjadi tiga tahap, dan saat ini belum seluruhnya selesai. Laporan media asing sangat tidak sesuai dengan fakta yang ada," kata bagian konselor ekonomi dan perdagangan Kedubes China. Menurut seorang petugas, tahap pertama pembangunan Kilamba telah selesai, dan hasil penjualannya juga bagus.

Kilamba yang didirikan di atas wilayah seluas 5000 hektar ini disebut-sebut sebagai salah satu proyek kota satelit terbesar yang didirikan Negeri Tirai Bambu di Angola. Bahkan, bisa jadi ini merupakan proyek yang terbesar di seluruh Afrika.

Pembangunan kota ini juga disebut-sebut sejalan dengan janji kampanye Presiden Angola, Jose Eduardo dos Santos, pada 2008. Kala itu, Presiden Santos mengusahakan pembangunan sejuta tempat tinggal dalam empat tahun. (eh)

Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 Wanita di Piala Asia
Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin

Wapres Ma'ruf Serukan Umat Islam Bangkitkan Ekonomi Syariah

Ekonomi dan keuangan syariah menjadi salah satu penyokong kestabilan perekonomian masyarakat Indonesia. Aktivitas seperti pemanfaatan dana sosial syariah untuk mendukung.

img_title
VIVA.co.id
4 Mei 2024