Suriah Klaim Punya Senjata Kimia, AS Berang

Pasukan Suriah menyiagakan sejumlah tank lapis baja
Sumber :
  • REUTERS/Roula Naimeh

VIVAnews - Negara-negara Barat bereaksi keras setelah Suriah mengklaim punya senjata kimia dan biologi. Senjata ini tidak segan-segan bakal digunakan rezim Baath pimpinan Presiden Bashar al Assad bila ada pasukan asing yang campur tangan atas konflik di negeri mereka.

Menurut kantor berita Reuters, 24 Juli 2012, peringatan itu disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri Suriah, Jihad Makdissi. Walau masih belum dibuktikan benar tidaknya Suriah punya senjata pemusnah massal, yang jelas ini merupakan pernyataan yang mengejutkan.

Makdissi mengatakan bahwa militer Suriah tidak akan menggunakan senjata kimia untuk memberantas para pemberontak. Namun senjata itu akan digunakan atas pasukan asing yang ingin turut campur di Suriah.

"Senjata kimia atau bakteri apapun tidak akan pernah digunakan selama krisis di Suriah," kata Makdissi. "Senjata-senjata ini disimpan dan diamankan pasukan militer Suriah dan tetap diawasi serta tidak akan pernah digunakan, kecuali bila Suriah menghadapi agresi asing," lanjut Makdissi.

Damaskus belum menandatangani konvensi internasional 1992, yang melarang penggunaan, produksi, atau penyimpanan senjata kimia. Namun, kalangan pejabat Suriah di masa lalu telah membantah menyimpan senjata kimia.

Pernyataan dari Suriah langsung mengundang reaksi Presiden AS, Barack Obama. Bersama negara-negara Barat lain, AS memberi peringatan Suriah agar jangan sekali-kali menggunakan senjata pemusnah massal itu.

"Kami akan terus memperingatkan Assad dan para pengikutnya bahwa dunia sedang menyaksikan dan mereka akan dituntut pertanggungjawaban oleh masyarakat internasional dan AS bila mereka berbuat kesalahan yang tragis dengan menggunakan senjata itu," kata Obama.

Sekjen PBB, Ban Ki-moon, sangat prihatin akan klaim Suriah itu. Dewan Keamanan PBB masih belum bisa mengambil sikap bersama soal krisis di Suriah. China dan Rusia memveto rancangan resolusi DK PBB yang ingin mengeluarkan reaksi keras atas krisis yang telah menimbulkan korban jiwa di kalangan warga sipil itu.

Viral Jeam Kelly Sroyer Dikeplak Shin Tae-yong, Ternyata Gegara Ini
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi/Realisasi Investasi.

Pemilu di AS dan Eropa Diprediksi akan Pengaruhi Iklim Investasi Indonesia

Selain Indonesia, tahun 2024 akan ada 64 negara yang juga menyelenggarakan pemilu. Sebagian besar Pemilu 2024 akan terjadi di Benua Eropa, dimana akan ada 19 negara yang

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024