- REUTERS/Mohamed Al Ostaz /Media Palestinian Prime Minister/Handout
VIVAnews - Presiden Mesir, Mohamed Mursi, memecat kepala dinas intelijen pada Rabu lalu menyusul serangan mematikan kaum militan atas para polisi perbatasan. Pada hari yang sama, jet-jet tempur Mesir membombardir posisi-posisi militan yang bersembunyi di suatu kota kecil dekat perbatasan Mesir-Israel.
Menurut kantor berita Reuters, tampil sebagai presiden pertama Mesir yang dipilih lewat Pemilu yang demokratis sejak Juni lalu, Mursi tidak saja memecat Mourad Mwafi sebagai kepala intelijen. Gubernur kawasan Sinai bagian Utara pun dicopot dari jabatannya.
Mursi pun mengganti sejumlah pejabat keamanan Mesir dengan meminta Panglima Militer Jenderal Hussein Tantawi menunjuk pejabat baru untuk posisi kepala polisi militer dan kepala pasukan pengawal kepresidenan
Mursi berjanji segera memulihkan keamanan dan ketentraman di kawasan Sinai setelah kaum militan membunuh 16 polisi Mesir pada Minggu kemarin di dekat wilayah perbatasan. Kelompok militan yang tidak disebut identitasnya itu berupaya merangsek ke perbatasan sebelum akhirnya ditembak mati oleh pasukan Israel.
Serangan militan dan gempuran jet-jet Mesir di dekat perbatasan itu merupakan yang paling berdarah di kawasan Sinai sejak Perdamaian Mesir-Israel pada 1979. Israel pun mendesak Mesir agar kian ketat menjaga keamanan di perbatasan dari serangan kaum militan.
Selain mengerahkan jet-jet tempur, Mesir juga mengirim pasukan darat di kawasan Sinai. Pasukan darat sudah masuk ke desa al-Toumah, yang diduga menjadi tempat persembunyian para militan. Menurut sejumlah saksi, sebanyak 20 militan tewas akibat serangan pasukan Mesir. (eh)
Neta Pamer Mobil SUV Baru Rp200 Jutaan
Neta, pabrikan mobil listrik asal China, memperkenalkan empat model Neta L di pasar domestiknya. SUV berdesain modern ini menarik perhatian dengan teknologi canggih dan j
