- REUTERS/Suzanne Plunkett/Files
VIVAnews - , Kamis 16 Agustus 2012 menuai berbagai reaksi. Sebelumnya Kementerian Luar Negeri Inggris menyatakan tidak akan membiarkan kepergian Assenge berjalan aman jika yang bersangkutan berencana keluar dari Inggris.
Selama dua bulan belakangan, Assenge berlindung di Kedutaan Ekuador setelah kalah melawan upaya ekstradisi yang dilakukan oleh Swedia yang mendakwanya atas tuduhan memperkosa, pelecehan seksual atas dua pendukung WikiLeaks.
Menteri Luar Negeri Inggris, William Hague, mengungkapkan, bisa saja London mencabut status diplomatik Kedutaan Besar Ekuador. Hal ini memudahkan Inggris untuk menahan Assange. Sementara itu Assenge sendiri menganggap keputusan Ekuador memberikan suaka politik kepadanya adalah suatu kemenangan yang bersejarah.
“Ini adalah kemenangan yang bersejarah dan perjuangan kita baru saja dimulai,” ujarnya seperti yang dikutip kantor berita BBC.
Assange pun menyatakan, penyelidikan Amerika Serikat (AS) terhadap WikiLeaks harus segera dihentikan. Untuk diketahui Ekuador memberikan suaka kepada Assenge setelah sebelumnya pria asal Australia itu meminta suaka kepada Presiden Ekuador di London.
Sewaktu meminta suaka, Assange mengatakan dirinya khawatir kalau rencana Inggris mengekstradisinya ke Swedia akan berakhir dengan pengirimannya ke AS, yang selama ini marah dengan ulahnya yang membobol data digital kegiatan diplomatik Negeri Adikuasa tersebut.