- Reuters/ China Daily
VIVAnews - Perdana Menteri Republik Rakyat China Wen Jiabao menyarankan Korea Utara membolehkan "mekanisme pasar" untuk meningkatkan perekonomian negeri itu. Selain itu, China menyarankan sejumlah prasyarat lain untuk menyesuaikan negeri itu keluar dari ketergantungan pada bantuan China.
Pernyataan Wen yang dilansir koran pemerintah, Sabtu 18 Agustus 2012, itu setelah pertemuannya dengan Jang Song-thaek, paman pemimpin Korea Utara, Kom Jong-un, di Beijing pada Jumat kemarin. Jang merupakan pejabat Korea Utara jabatan tertinggi yang berkunjung ke China setelah Kim berkuasa Desember 2011 lalu.
China juga merekomendsi Pyongyang meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan perbaikan hukum dan peraturan yang mendorong investasi bisnis dan reformasi pelayanan bea cukai.
Selain Wen, Reuters menyebutkan Presiden China Hu Jintao juga bertemu Jang yang menunjukkan dukungan negeri ini pada Korea Utara dan pemimpin barunya. Jang dilihat sebagai motor reformasi di negeri yang terisolasi itu.
China sendiri berada pada posisi yang sulit dengan Korea Utara yang dilihat sebagai pelapis strategis antara China dan kekuatan militer Amerika Serikat di Korea Selatan. Namun Korea Utara lebih keras kepala daripada yang China harapkan terutama atas Korea Selatan, mitra dagang terbesar ketiga China.
Di masa lalu, China setuju sanksi internasional atas Korea Utara, memotong bantuan dan sebagainya. Namun China tak bisa pergi lebih jauh karena bisa mendestabilisasi Korea Utara yang akan membuat pengungsi banjir ke China.
Kedua negeri juga meningkatkan kerjasama ekonomi dengan zona pembangunan di Rason di pantai timur Korea Utara dan kawasan perbatasan kedua negeri di Hwanggumphyong. Sejauh ini Korea Utara telah menerima sekitar US$300 juta investasi langsung nonkeuangan dari sekitar 100 perusahaan China terutama di bidang makanan, obat-obatan, elektronik, pertambangan, industri ringan, kimia dan tekstil.
Ekspor China ke Korea Utara naik 20,6 persen tahun lalu jadi US$2,28 miliar dari 2010, sementara impor anjlok 81,4 persen ke US$147,4 juta, berdasarkan angka di bea cukai China. Angka-angka itu sangat kecil dibandingkan dengan perdagangan China dengan Korea Utara, mitra dagang terbesar ketiganya.
Komentar Erick Thohir Usai Timnas Indonesia Tembus Semifinal Piala Asia U-23
Catatan sejarah ditorehkan Timnas Indonesia U-23. Armada Shin Tae yong memastikan tiket ke semifinal Piala Asia U 23 2024 usai menyingkirkan Timnas Korea Selatan.
