Pengakuan Pembunuh Osama Bin Ladin

Osama bin Laden
Sumber :
  • U-Report

VIVAnews -- Pengakuan mengejutkan mantan seorang anggota pasukan elit US NAvy SEAL menguak tabir misi rahasia serangan ke lokasi persembunyian Osama Bin Laden di Abbotabbad, Pakistan, Minggu 1 Mei 2011.

Apa yang disampaikan Matt Bissonnette, bertolak belakang dengan detail yang diungkap secara resmi oleh Pemerintah Amerika Serikat. Dalam bukunya itu ia menggunakan nama samaran, Mark Owen dan mendeskripsikan diri sebagai orang yang berada di dalam ruangan tempat Osama terbunuh. Berada di belakang pemberi aba-aba.

Bissonnette menulis dalam bukunya "No Easy Day", pasukan SEAL memergoki Osama berada di lorong gelap. Saat ia melongok dari kamar tidurnya. Tembakan lalu diarahkan termasuk ke kepalanya, meski belum dipastikan apakah ia bersenjata.

Bissonnette mengatakan, ia mendengar suara tembakan yang diredam, "bop..bop" ke arah pria itu.

Dia menambahkan bahwa SEAl mencapai lantai atas persembunyian Osama setelah 15 menit masuk ke rumah itu, waktu yang cukup bagi eks bos Al Qaeda itu untuk meraih senjata atau meledakkan rompi bahan peledaknya.

Padahal, tulis Bissonnette, sebelum misi dilakukan, penasehat hukum pemerintahan menegaskan, itu bukan misi pembunuhan. Jika Osama tak menimbulkan ancaman, mereka harusnya hanya menangkap. "Namun saat berada di lantai atas mereka melihat pria bersenjata, yang membuat penggunaan kekuatan menjadi penting," kata penulis lain, Kevin Maurer.

Sebelumnya, versi resmi SEAL, Osama ditembak saat ia merunduk menuju ke kamar tidur. Kala itu pasukan mengasumsikan ia sedang berusaha meraih senjata atau bom.

Kalaupun deskripsi Bissonnette benar, para ahli militer berpendapat, penembakan Osama sebagai langkah tepat. Sebelum Osama -- yang dituduh Amerika Serikat sebagai otak pemboman menara kembar WTC itu --sempat meraih senjata atau meledakkan bahan peledak yang disembunyikan di lantai tiga rumahnya.

Tak hanya soal Osama, buku yang dipublikasikan oleh  Penguin Group minggu depan itu juga mengungkap secara detil misi khusus tersebut. Salah satu adegan yang menggoreskan kesan mendalam adalah, bagaimana salah satu anggota Navy SEAL membalut luka seorang perempuan yang tertembak karena berusaha menerjang pasukan penyerbu.

Juga adegan seorang ibu yang ketakutan, merangkul gadis muda, lalu mengaku jasad pria bersimbah darah itu adalah Osama Bin Laden. Seakan tak menyadari betapa penting informasi yang mereka berikan itu.

Buku "No Easy Day" juga mengungkap bahwa aksi penyerbuan ke persembunyian Osama adalah operasi yang sudah lumrah, jadi rutinitas pasukan di banyak tempat. Publik jarang sekali mendengar soal itu. Meski penyerbuan terhadap Osama, bagaimanapun, punya sisi historis.

Buku itu juga menyebutkan seorang anggota Seal duduk di dada Bin Laden dalam helikopter yang penuh saat jenazahnya diterbangkan ke laut.

Keterangan ini juga bertentangan dengan klaim Amerika sebelumnya bahwa jenazah Bin Laden diperlakukan dengan baik sebelum pemakaman.

Kemenkominfo Gelar Talkshow “Rekam Jejak Digital di Ranah Pendidikan”

Juru bicara Gedung Putih Tommy Vietor belum mau berkomentar soal kontrakdisi kematian Bin Laden itu.

Meski sudah berusaha menyamar, nama Bissonnette terungkap kali pertama oleh Fox News, dan dikonfirmasi oleh Associated Press, kantor berita yang membeli kopian buku tersebut.

Nyawa Bissonnette kini terancam. Al Qaeda memposting fotonya dalam situs mereka, menganjurkan ia dihabisi.

Sumber: Washington Post, BBC

Berawal dari Hobi Pakai Brand Mewah, Selebgram Berusia 70 Tahun Ini Debut di Paris Fashion Week
Sekjen DPP PKS Aboe Bakar Al Habsyi.

PKS Terbuka untuk Bertemu Prabowo tapi Bukan untuk Menyusul PKB

Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Al-Habsyi mengatakan rencana pertemuan dengan calon presiden terpilih Prabowo Subianto masih menunggu waktu yang tepat.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024