- REUTERS/Adnan Abidi
VIVAnews - Lima terdakwa kasus perkosaan sadis, yang menewaskan seorang mahasiswi di New Delhi, India, mengaku disiksa polisi sebelum pengadilan berlangsung. Kasus perkosaan ini telah memicu gelombang protes nasional - bahkan ada yang berlanjut bentrokan - dan kecaman internasional.
Diberitakan BBC, Kamis 10 Januari 2013, klaim penyiksaan ini disampaikan oleh pengacara dari kelima terdakwa. Sebelumnya, tidak ada pengacara yang mau mendampingi mereka. Seorang pengacara yang bersedia membela mereka juga dihujat habis-habisan.
"Mereka disiksa dengan sangat parah. Para pelaku ditekan untuk membuat pernyataan di pengadilan," kata pengacara Manohar Lal Sharma, yang mewakili salah seorang terdakwa bernama Mukesh Singh, 22.
Manohar juga mengungkapkan, selama di tahanan, para terdakwa juga dipaksa agar mengaku tidak bersalah atas dakwaan jaksa di sidang pengadilan. Ini untuk memancing hakim agar memberi hukuman seberat-beratnya kepada mereka pada sidang pembacaan vonis.
Mereka dijerat pasal pembunuhan karena menghabisi nyawa korban setelah memperkosanya, sehingga terancam hukuman mati. Pengacara terdakwa menduga, bukti-bukti pengadilan juga telah dimanipulasi untuk menenangkan masyarakat yang marah.
Tolak Komentar
Juru bicara kepolisian Delhi, Rajan Bhagat, menolak berkomentar terkait tuduhan tersebut dengan alasan dilarang oleh hukum. Sementara itu juru bicara penjara Tihar tempat mereka ditahan, Sunil Gupta, menegaskan bahwa ke lima tersangka ditempatkan di penjara berbeda, dan keselamatan mereka dijamin.
Tersangka keenam, yang masih berusia 17 tahun, akan diadili di pengadilan remaja. Rencananya, pengadilan para tersangka akan dilanjutkan pada 14 Januari mendatang.
Sementara itu, masyarakat India yang marah masih terus melakukan demonstrasi di berbagai kota, terutama di Delhi. Sebelumnya, aksi ini berakhir ricuh dan menewaskan seorang polisi.
Perkosaan ini terjadi pada 16 Desember lalu saat korban yang berusia 20 tahunan bersama teman prianya dibekuk oleh para pelaku di dalam bus. Dia lantas diperkosa dan disiksa, lalu dibuang dari bus yang melaju kencang. wanita malang ini tewas akibat luka dalam saat jalani perawatan di Singapura. (ren)