- Wikipedia/Matt H. Wade
VIVAnews - Gedung Putih telah lama menjadi ikon pemerintahan Amerika Serikat. Sebagai tempat tinggal presiden, bangunan ini memiliki nilai sejarah dan keutamaan dibanding properti lainnya di seluruh Negeri Paman Sam.
Untuk tinggal di dalamnya, anda harus terlebih dulu menjadi presiden, dengan melalui proses pemilu yang melelahkan. Namun, bagaimana jika anda yang berduit ingin membelinya? Berarti harus rela merogok kocek super dalam.
Perusahaan real estat Zillow memperkirakan harga Gedung Putih jika dijual berada di kisaran US$300 juta atau setara Rp2,8 triliun. Harga ini naik 7 persen sejak Presiden Barack Obama pindak ke bangunan itu pada Januari 2009.
Menurut NBC News, angka ini fantastis apalagi setelah perumahan di wilayah Washington DC naik hingga 3,6 persen, dari US$349.00 menjadi US$397.000, antara Januari 2009 dan November 2012. Padahal, secara nasional, harga rumah di AS menurun 5,3 persen di periode yang sama.
Bagi yang mampu membelinya, masih akan ada lagi biaya tambahan. Salah satunya adalah hipotek tahunan fixed rate selama 30 tahun sebesar US$1.130.832.
Tapi harga ini akan terbayar dengan seluruh fasilitas yang ditawarkan Gedung Putih. Dibangun 220 tahun lalu oleh arsitek Irlandia bernama James Hoban, bangunan bergaya neo-klasik ini terdiri dari enam lantai, termasuk dua lantai basement.
Gedung Putih juga memiliki luas dalam lebih dari 16.000 meter persegi. Dihuni pertama kali oleh Presiden John Adams, bangunan ini memiliki 132 ruangan, 32 kamar mandi dan 16 kamar tidur.
Saat ini Gedung Putih yang terletak di yang terletak di 1600 Pennsylvania Avenue itu dimiliki oleh Badan Pertamanan Nasional. (eh)
Tim Pengawal Anies Pamitan usai Pilpres 2024 Berakhir
Tugas tim pengawal yang melekat pada Anies Baswedan selaku Capres 2024 nomor urut 01 telah selesai dan mereka telah berpamitan kepada Anies dan Keluarga.
