- REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
VIVAnews - Kerusuhan yang telah menewaskan 49 orang di Mesir memaksa pemerintahan Mohamed Mursi menerapkan situasi darurat di tiga kota. Kebanyakan korban tewas adalah suporter sepakbola yang marah atas vonis mati 21 rekan mereka.
Diberitakan Reuters, Mursi mengatakan situasi darurat dan jam malam akan diterapkan di kota Port Said, Ismailia dan Suez. Ratusan orang turun ke jalan-jalan kota tersebut, memprotes keputusan Mursi.
Mursi langsung melakukan pertemuan dengan para pejabat tingginya untuk membicarakan masalah tersebut. "Perlindungan negara adalah tanggungjawab semua orang. Kami akan melawan setiap ancaman keamanan dengan kekerasan dan ketegasan sesuai dengan hukum," kata Mursi.
Sebelumnya pekan lalu, pengadilan kota Port Said menjatuhkan hukuman mati pada 21 orang karena terlibat kerusuhan suporter sepakbola tahun lalu yang menewaskan 74 orang. Pasca vonis, para suporter sepakbola Al-Ahly dari Kairo membuat kerusuhan.
Mereka membakar kantor polisi. Sebanyak 33 orang tewas diterjang peluru aparat. Angka kematian bertambah tujuh orang saat kerusuhan kembali terjadi pada pemakaman korban tewas. Sejak Kamis kemarin, korban mencapai 49 orang, ratusan lainnya terluka.
Kebanyakan keluarga korban menyalahkan pemerintahan Mursi yang mereka nilai mengkhianati revolusi yang berhasil menggulingkan Hosni Mubarak. Rencananya hari ini, ratusan orang menyatakan akan kembali demonstrasi di kota-kota besar Mesir.
Menko Airlangga Bertemu Menlu Singapura, Optimis Kerja Sama Bilateral Kedua Negara Terjalin Kuat
Kedua Menteri tersebut optimis bahwa hubungan ekonomi Indonesia Singapura terus terjalin kuat melalui berbagai kerja sama bilateral yang potensial.
