Ribuan Warga Singapura Demo Anti Imigran Asing

Demo anti imigran di Singapura
Sumber :
  • REUTERS/Edgar Su/Files
VIVAnews -
Kemenkominfo Gelar Nobar Mengenal Literasi Digital Sejak Dini
Sebanyak 4.000 warga Singapura menggelar unjuk rasa damai memprotes kebijakan pemerintah yang mengizinkan para imigran untuk bermukim di negeri pimpinan Perdana Menteri Lee Hsien Loong itu.

KPK Cegah Tiga Orang di Kasus Dugaan Korupsi di PT PLN, Siapa Dia?
.
4 Alasan Kenapa Vietnam Asyik Banget Buat Solo Traveling
Dilansir laman BBC,
Sabtu 16 Februari 2013, demonstrasi ini dipicu laporan kebijakan pemerintah yang memprediksi separuh dari 6,9 juta penduduk Singapura di tahun 2030 merupakan kaum pendatang. Seorang demonstran terlihat membawa poster bertuliskan "Singapura untuk warga Singapura."


Banyak warga asli menyalahkan kaum pendatang sebagai penyebab naiknya harga properti dan biaya hidup di Singapura.


Unjuk rasa yang dilakukan selama tiga jam itu merupakan unjuk rasa terbesar yang pernah terjadi di Singapura, mengingat pemerintah di negeri singa ini memberlakukan kontrol sosial yang ketat dan intoleran terhadap perbedaan pendapat.


Warga berdemontrasi di tengah-tengah hujan deras di sebuah tempat parkir yang dikenal bernama "Speakers Corner". Mereka diizinkan berdemonstrasi hanya dikawal oleh petugas kepolisian berpakaian preman.


Dalam aksi protesnya, warga Singapura menyuarakan ketidakpuasan mereka atas kebijakan Partai Aksi Rakyat (PAP) selaku partai berkuasa atas kebijakan imigrasi yang mereka terapkan.


"Para pengunjuk rasa di sini ingin menunjukkan kepada partai pemerintah, bahwa mereka tidak lagi takut dan tidak ingin bersembunyi di balik media sosial untuk menyuarakan ketidakpuasannya terhadap kebijakan pemerintah," ujar koordinator unjuk rasa yang juga mantan kandidat parlemen dari kalangan oposisi, Gilbert Goh.


Penurunan Tingkat Kelahiran

Pemerintah Singapura mengatakan bulan lalu bahwa populasi penduduk di negara bekas jajahan Inggris itu akan mengalami kenaikan 30 persen, antara 6,5 juta dan 6,9 juta orang, di mana pendatang berjumlah 45%.


Pihak imigrasi diketahui sedang mencari cara meningkatkan jumlah angka kelahiran sekaligus memperlambat penuaan populasi. Hal ini diperlukan untuk menyeimbangkan jumlah penduduk asli Singapura dengan pendatang yang bertujuan mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi.


"Jika kita tidak segera mengatasi tantangan demografis ini, maka kita berpotensi menjadi populasi abu-abu di mana lebih banyak kaum lansia yang kehilangan vitalitas dan semangat. Sementara kaum muda kita meninggalkan berbagai peluang di mana pun," tulis salah satu bagian di makalah pemerintah yang berjudul "A Sustainable Population for a Dynamic Singapore".


Masih tertulis di makalah tersebut, jika terlalu banyak imigran dan pekerja asing di Singapura, maka hal itu dapat melemahkan identitas nasional dan rasa kebersamaan warga asli karena mereka merasa sesak di negeri sendiri.


Menurut data yang dikutip
BBC
, total angka kelahiran penduduk Singapura hanya 1,2, yang berada di bawah jumlah populasi penduduk dan telah berlangsung selama tiga dekade. Hal ini menimbulkan kekhawatiran jumlah penduduk asli Singapura akan menyusut di beberapa tahun mendatang.(np)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya