Sekutu Al-Qaeda Mengaku Culik 7 Warga Asing di Nigeria

Serangan di Nigeria
Sumber :
  • Reuters
VIVAnews -
Cycling Series Il Festino 2024 Sukses Bangkitkan Ekosistem Berpeseda di Indonesia
Kelompok ekstremis Nigeria sekutu jaringan al-Qaeda, Ansaru, mengaku bertanggung jawab atas penculikan tujuh warga asing di negara tersebut. Mereka yang diculik berasal dari Inggris, Yunani, Italia, Filipina dan tiga warga Lebanon.

Kolonel Bayu Telah Resmi Lantik Raja Aibon Jadi Kesatria Tanah Wali, Dandim Purwakarta

Dilansir
Konsolidasi BUMN Karya Ditarget Rampung September 2024, Ini Tujuannya
Dailymail , Senin 18 Februari 2013, kelompok ini juga terkait dengan penculikan seorang warga negara Inggris, Christopher McManus yang terbunuh pada Maret 2012 dalam upaya pembebasan yang dilakukan militer Nigeria bekerja sama dengan pasukan khusus Inggris.


Ansaru memperingatkan pemerintah Nigeria dan Eropa untuk tidak bertindak gegabah dan mengikuti semua persyaratan yang mereka minta. "Upaya apa pun yang bertentangan dengan persyaratan kami dan dilakukan oleh pemerintah Eropa atau Nigeria, maka dapat membahayakan hidup para sandera," tulis kelompok Ansaru.


Walau demikian Ansaru belum menyebut secara spesifik tawaran atau persyaratan yang mereka minta. Kelompok itulah yang akan menghubungi pemerintah setempat untuk meminta tebusan. Belum ada respon dari pihak kepolisian maupun pejabat setempat di Nigeria.


Tujuh warga asing itu diculik oleh di perusahaan tempat mereka bekerja di kota Bauchi, Nigeria, Minggu waktu setempat. Mereka menyerbu perusahaan tempat para sandera bekerja dan menewaskan seorang petugas keamanan, setelah sebelumnya juga menghancurkan sebuah kantor polisi dan penjara.


Ansaru mengatakan bahwa penculikan itu dilakukan sebagai bentuk protes atas pembunuhan dan kekejaman negara-negara Eropa di Afganistan dan Mali.


Pada Januari 2012, kelompok Ansaru mendeklarasikan diri keluar dari kelompok Boko Haram di utara Afrika. Kedua kelompok ini memiliki hubungan dengan Al-Qaeda di Afrika dan Timur Tengah. Menurut Raffaello Pantucci, seorang peneliti senior di Royal United Services Institute, Ansaru lebih berbahaya dibanding Boko Haram.


"Mereka tidak setuju dengan strategi Boko Haram, khususnya yang menyangkut pembunuhan umat Muslim. Mereka lebih fokus kepada isu jihad secara global dan terkesan citra itu yang sedang mereka bangun," ujarnya. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya