Sumber :
VIVAnews
- Menteri Luar Negeri (Menlu) Belanda, Frans Timmermans, menegaskan kebijakan pelarangan penggunaan burka sama sekali tidak berkaitan dengan sentimen terhadap agama tertentu. Menurutnya tujuan pemerintah Belanda memberlakukan kebijakan itu karena menyangkut permasalahan keamanan semata.
"Itu (pelarangan penggunaan burka.red) sama sekali tidak terkait agama tertentu," ujarnya ketika memberikan keterangan kepada media di Gedung Kemlu, Pejambon, Kamis 21 Februari 2013.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
5 Polisi di Kolaka Ditangkap karena Keroyok Warga hingga Babak Belur, Kapolres Minta Maaf
"Itu (pelarangan penggunaan burka.red) sama sekali tidak terkait agama tertentu," ujarnya ketika memberikan keterangan kepada media di Gedung Kemlu, Pejambon, Kamis 21 Februari 2013.
Baca Juga :
Kunjungan ke Jepang, Sekjen Kemnaker Terus Berupaya Tingkatkan Kerja Sama Pengembangan SDM
Menurutnya, Belanda sedang mengurangi jumlah imigran karena sudah terlalu banyak. Tingginya pendatang dikhawatirkan dapat mengganggu sistem jaminan sosial yang ada di negara itu.
Belanda juga memastikan sudah membuka pintu untuk pendatang dari dunia lain dan membuat Eropa kini menjadi kawasan yang multi budaya. "Belanda selama ini terkenal sebagai masyarakat yang terbuka dengan budaya asing," katanya.
Sebelumnya di tahun 2012, pemerintah Belanda telah memberlakukan kebijakan pelarangan penggunaan burka di tempat umum. Menteri Dalam Negeri Belanda, Liesbeth Spies menyebut larangan burka sangat penting.
"Larangan ini sangat penting agar setiap orang bisa dikenal di muka umum," ujarnya seperti dikutip situs Radio Nederland Wereldomroep beberapa waktu lalu.
Selain pelarangan pemakaian burka, pemerintah Belanda juga melarang penggunaan berbagai aksesoris seperti topi ski, bahkan sarung yang menutupi seluruh bagian wajah kecuali mata dan hidung.
Menurut harian The Telegraph, bagi warga muslim di Belanda yang ketahuan melanggar maka akan dikenakan denda sebesar 330 Poundsterling atau setara Rp4,3 juta.
Kebijakan pelarangan burka ini pernah bergulir sebelumnya di tahun 2005. Saat itu salah satu anggota parlemen, Geert Wilders, mengajukan ide pelarangan penggunaan burka di tempat umum. Namun ide itu ditolak oleh parlemen Belanda.
Saat ini tercatat sekitar satu juta warga muslim bermukim di Belanda. Sebagian besar dari mereka adalah keturunan Turki dan Maroko. (umi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Menurutnya, Belanda sedang mengurangi jumlah imigran karena sudah terlalu banyak. Tingginya pendatang dikhawatirkan dapat mengganggu sistem jaminan sosial yang ada di negara itu.
