Sumber :
- REUTERS/Eric Gaillard
VIVAnews -
Ribuan produk yang dilabeli daging sapi terkontaminasi daging kuda di beberapa negara Eropa. Beberapa merek terpaksa menarik produk-produk mereka yang diduga terkontaminasi dari pasaran.
Menteri Pembangunan Jerman, Dirk Niebel, mengatakan, ribuan makanan tersebut akan terbuang percuma jika tidak segera dimanfaatkan kembali. Menurut dia, daging sapi campur kuda itu bisa diberikan kepada rakyat miskin yang membutuhkan makanan.
Pernyataan Niebel ini disampaikan menyusul proposal dari partai berkuasa CDU beberapa waktu lalu. "Kami tidak bisa begitu saja membuang makanan bagus," kata Niebel.
Niebel mengatakan bahwa makanan itu tidak hanya dibagikan ke orang-orang di Eropa, bisa juga kepada masyarakat miskin di seluruh dunia. Niebel mengatakan, terdapat 800 juta orang di dunia yang masih kelaparan.
"Bahkan di Jerman, banyak orang yang kesulitan keuangan, bahkan untuk makanan. Saya kira tidak baik jika kita membuang-buang makanan," lanjutnya lagi.
Usulannya ini ditentang oleh kubu oposisi yang mengatakan ide Niebel
absurd
dan menghina rakyat miskin. Kendati diprotes, perwakilan dari Gereja Evangelis Jerman mendukung anjuran tersebut.
Baca Juga :
Riset: Isu Keberagaman, Kesetaraan dan Inklusivitas Masih Jadi Tantangan Perusahaan di Indonesia
Baca Juga :
750 Karateka Bersaing di Kejurnas ASKI ke-8 2024
Jumat lalu, Kementerian Produksi di Jerman menemukan 67 dari 839 produk daging yang dilabeli sapi ternyata mengandung daging kuda. Sementara itu, di Italia, penyelidik pemerintah menemukan enam ton daging sapi dan 2.400 bungkus lasagna Bolognese yang terkontaminasi daging kuda. Kasus yang sama ditemui di Inggris dan Prancis. (art)
Halaman Selanjutnya