-
VIVAnews - Pesawat penumpang Sukhoi Superjet 100 gagal lepas landas dari Bandara Sheremetyevo, Moskow, pada Senin malam waktu setempat, 27 Februari 2013. Kegagalan ini menambah catatan buruk untuk jenis pesawat ini yang tahun lalu jatuh di Gunung Salak, Bogor--meski kemudian dinyatakan disebabkan kesalahan pilot. Maskapai Aeroflot, Rusia, yang mengoperasikan pesawat ini sebelumnya juga telah mengandangkan empat dari 10 Sukhoi karena ada "masalah teknis".
Rencananya, Sukhoi yang gagal terbang ini meninggalkan Moskow menuju kota Kharkiv di Ukraina pada Minggu malam. Namun kantor berita Interfax yang dikutip Reuters menyebutkan, pesawat gagal mencapai tingkat kecepatan untuk bisa lepas landas.
"Untuk alasan yang tak diketahui, sistem pengendali mesin nomor 1 gagal dan kru memutuskan membatalkan lepas landas," kata sebuah sumber yang tak disebutkan namanya. Belum diketahui berapa jumlah penumpang dalam pesawat ini.
Sebuah sumber yang dekat dengan Sukhoi menyatakan lepas landas gagal karena problem perawatan pesawat di maskapai. Namun, Aeroflot belum merespons permintaan konfirmasi tentang ini.
Sukhoi Superjet ini dibuat oleh perusahaan payung yang diinisiasi Presiden Rusia Vladimir Putin pada 2006 lalu untuk menyaingi produsen pesawat jet sekelas Embraer dari Kanada. Sukhoi yang bermitra dengan Finneccanica ini diharapkan bisa memperbaiki reputasi Rusia yang buruk di dunia penerbangan.
Di Indonesia, meski diawali dengan tragedi jatuhnya Sukhoi, sejumlah maskapai tetap memesan pesawat ini. Salah satu maskapai yang memesannya adalah Sky Aviation.
Pemerintah Rusia mengonfirmasi pengiriman pesawat Sukhoi Superjet 100 ke sejumlah maskapai di Indonesia pada tahun ini. Belasan burung besi sejenis akan dikirimkan di tahun-tahun berikutnya.
"Pada 2013, sebanyak 12 pesawat akan dikirimkan ke Indonesia. Beberapa tahun lagi, ada sekitar 14 pesawat yang akan didatangkan dari Rusia," kata Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Y. Galuzin, di Jakarta, 7 Februari 2013.
Tahun lalu, pesawat Sukhoi Superjet 100 yang tengah melakukan flight demojatuh dan menabrak tebing di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat. Sebanyak 45 orang tewas dalam tragedi 9 Mei 2012 itu. Hasil penyelidikan Komite Nasional Keselamatan Transportasi menyatakankecelakaan tersebut akibat human error alias kesalahan pilot. (kd)Lihat Juga
-
10 Potret Karena Vandela, Anak Miliarder Tunangan Boy William
-
Polisi Cari Pelaku Persekusi ke Anggota Banser, Begini Kronologinya
-
-
Sinopsis G.I. Joe: Retaliation, Aksi Perburuan Storm Shadow
-
Luar Biasa, Kevin/Marcus Hajar Juara Bertahan BWF World Tour Finals
-
Pengakuan Tiffany Young Derita Gangguan Kecemasan dan Depresi
-
Masjid-Masjid Keren di Singapura
-