Sumber :
- VIVAnews / Renne Kawilarang
VIVAnews
- Kalangan muda Australia antusias dengan upaya pemerintahnya menambah jumlah kuota visa pekerja khusus turis (
working holiday visa
) ke Indonesia. Kebijakan resiprokal ini, selain mempererat hubungan kedua negara, juga memperluas kesempatan bagi warga Australia untuk lebih mengenal Indonesia dan memperkaya pengalaman mereka.
Demikian ungkap dua mahasiswa Australia, Martin Evett dan Jenny Fang, saat berbincang-bincang dengan
VIVAnews
di Melbourne beberapa waktu lalu. Mereka awal tahun ini sama-sama mengikuti Program Pertukaran Pemuda (AIYEP) di Kulon Progo, Yogyakarta, selama dua bulan.
"Kebijakan itu merupakan upaya yang bagus dari Pemerintah Australia untuk merekatkan hubungan. Jadi tidak saja berupaya menambah turis untuk kunjungan singkat namun juga mengajak mereka merasakan pengalaman bekerja di Indonesia walau hanya beberapa bulan," kata Martin.
Dia pun ingin sekali menambah pengalaman kerja di Indonesia. "Kalau ditawari, saya akan ambil. Saya ingin sekali memperkaya pengalaman di Jakarta atau kota lain" kata Martin, mahasiswa ilmu Teknik Universitas Melbourne.
Ungkapan senada juga diutarakan Jenny. "Saya sudah pernah tinggal di Yogyakarta untuk program pertukaran selama dua bulan. Tentu saya berminat bila mendapat kesempatan untuk bekerja di Indonesia sambil mengisi waktu liburan," kata Jenny, yang tengah menempuh studi program magister Ilmu Hubungan Internasional di Universitas Melbourne.
Kini mereka menunggu implementasi nyata penambahan kuota visa pekerja khusus turis antara Indonesia dan Australia. Menteri Luar Negeri Australia, Bob Carr, dalam bincang-bincang dengan
VIVAnews
Baca Juga :
Dapat Kuota Tambahan, Serie A dan Bundesliga Kirim 5 Wakil ke Liga Champions Musim Depan
Baca Juga :
Meramaikan Destinasi Wisata Lewat Warna
Kebijakan yang serupa juga direncanakan kubu oposisi yang digalang Partai Liberal bila mereka menang Pemilu September nanti. "Kami sudah merancang kebijakan yang bernama The New Colombo Plan," kata Deputi Pemimpin Oposisi, Julie Bishop, kepada VIVAnews.
Skema ini tidak saja memfasilitasi lebih banyak pelajar Australia ke negara-negara Asia, termasuk Indonesia, namun juga mendukung mereka menjalani program magang selama satu semester. "Kami akan mengajak perusahaan-perusahaan Australia yang berada di Indonesia untuk menampung mereka dalam program magang," kata Bishop.
Halaman Selanjutnya
Kebijakan yang serupa juga direncanakan kubu oposisi yang digalang Partai Liberal bila mereka menang Pemilu September nanti. "Kami sudah merancang kebijakan yang bernama The New Colombo Plan," kata Deputi Pemimpin Oposisi, Julie Bishop, kepada VIVAnews.