Sumber :
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews
- Indonesia memperkuat kerjasama ilmu pengetahuan dan teknologi dengan Belarusia. Kesepakatan ini disepakati dalam sela-sela kunjungan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko di Istana Negara.
Kerjasama antar kedua negara ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman Selasa kemarin, 19 Maret 2013. Dalam pers rilis yang diterima
VIVANews
dari Kementerian Riset dan Teknologi, penandatanganan MoU disaksikan langsung kedua kepala negara.
Baca Juga :
Wacana Prabowo Tambah Kementerian, Ketum Projo: Pokoknya yang Terbaik untuk Bangsa, Kita Dukung
Hubungan kedua negara terjalin pasca penandatanganan komunike bersama pembukaan hubungan diplomatik 18 Juni 1993 di Moskow. Kerjasama di bidang Iptek telah diinisiasi Belarusia sejak 2008 lalu. MoU ini kembali diperbarui pada 2012 lalu seiring dengan perubahan selama tiga tahun belakangan.
Menteri Negara Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta menyatakan, inisiasi kerjasama dilaksanakan untuk mendukung program nasional MP3EI dan sistem inovasi nasional dan daerah. Selain itu, menurut Gusti, terdapat persamaan prioritas bidang penelitian antara Indonesia dan Belarus.
Kedua negara sama-sama memprioritaskan penelitian di bidangan pangan dan pertanian, energi, teknologi informasi dan komunikasi, teknologi transportasi, teknologi pertahanan, kesehatan dan material maju termasuk nano teknologi.
"Bahkan di bidangan teknologi pertanahan, Belarus sedang bekerjasama dengan PT PINDAD dalam mengembangkan tank,
traktor dan truk," katanya.
Kerjasama iptek Indonesia-Belarus juga dilakukan penandatanganan MoU antara LIPI dengan National Academy of Sciences of Belarus (NASB), Minsk, Belarusia.
Halaman Selanjutnya
Hubungan kedua negara terjalin pasca penandatanganan komunike bersama pembukaan hubungan diplomatik 18 Juni 1993 di Moskow. Kerjasama di bidang Iptek telah diinisiasi Belarusia sejak 2008 lalu. MoU ini kembali diperbarui pada 2012 lalu seiring dengan perubahan selama tiga tahun belakangan.