Sumber :
- REUTERS
VIVAnews
- Departemen Pertahanan AS (Pentagon) menuduh China berupaya menyusup jaringan komputer pertahanan Amerika demi mendapatkan teknologi untuk memodernisasi militernya. Tudingan ini langsung dibantah China.
Menurut kantor berita
Reuters, tuduhan itu merupakan bagian dari laporan tahunan Pentagon mengenai perkembangan militer China yang disampaikan kepada Kongres AS pada Senin waktu setempat. Ini merupakan tuduhan pertama dari Departemen Pertahanan AS soal spionase China atas jaringan komputer mereka, seperti yang berkali-kali diperingatkan para pakar dan pengamat di Negeri Paman Sam.
Dalam laporan setebal 83 halaman itu, Pentagon menyebut spionase China di dunia siber (cyber) sudah menjadi "perhatian serius" yang mengarah kepada ancaman lebih besar karena "keahlian yang dibutuhkan untuk penyusupan itu mirip dengan upaya yang diperlukan untuk menyerang jaringan komputer."
"Pemerintah AS terus menjadi sasaran penyusupan siber dan beberapa diantaranya tampaknya terkait langsung dengan pemerintah dan militer China," tulis laporan Pentagon. Tujuan penyusupan itu adalah mendapatkan informasi yang berguna bagi industri pertahanan, para perencana militer, dan pemimpin pemerintahan.
Seorang juru bicara Pentagon mengakui bahwa ini kali pertama laporan tahunan dari institusinya menyebut peran Beijing dalam menyerang jaringan komputer pertahanan AS. Sejak 2000, Kongres meminta Pentagon membuat laporan tahunan yang khusus menyorot perkembangan militer China dan dampaknya bagi AS.
Namun, China membantah tuduhan itu. Beijing menyebut laporan tersebut tidak berdasar.
Departemen Pertahanan AS berulangkali "membuat pernyataan-pernyataan yang tidak bertanggungjawab soal pengembangan pertahanan China yang normal terjadi dan membesar-besarkan apa yang disebut sebagai ancaman militer China," kata juru bicara Departemen Luar Negeri China, Hua Chunying.
Tuduhan Pentagon itu, lanjut Hua, tidak akan menguntungkan bagi hubungan dan kerjasama kedua negara yang berdasarkan saling percaya. "Kami menolak klaim itu dan sudah menyatakannya kepada pihak AS," kata Hua. (eh)
Baca Juga :
Bicara Percepatan Infrastruktur IKN, AHY: Tak boleh Atas Nama Percepatan Kita Menggusur Masyarakat
Baca Juga :
Pelaku Bisnis Bergantung sama Dunia Maya
Baca Juga :
Satgas Pamtas Bradjamusti Kostrad Kembali ke Barak, Pangdam XII/Tjp: Mereka Pulang Dengan Kehormatan
Dalam laporan setebal 83 halaman itu, Pentagon menyebut spionase China di dunia siber (cyber) sudah menjadi "perhatian serius" yang mengarah kepada ancaman lebih besar karena "keahlian yang dibutuhkan untuk penyusupan itu mirip dengan upaya yang diperlukan untuk menyerang jaringan komputer."
"Pemerintah AS terus menjadi sasaran penyusupan siber dan beberapa diantaranya tampaknya terkait langsung dengan pemerintah dan militer China," tulis laporan Pentagon. Tujuan penyusupan itu adalah mendapatkan informasi yang berguna bagi industri pertahanan, para perencana militer, dan pemimpin pemerintahan.
Seorang juru bicara Pentagon mengakui bahwa ini kali pertama laporan tahunan dari institusinya menyebut peran Beijing dalam menyerang jaringan komputer pertahanan AS. Sejak 2000, Kongres meminta Pentagon membuat laporan tahunan yang khusus menyorot perkembangan militer China dan dampaknya bagi AS.
Namun, China membantah tuduhan itu. Beijing menyebut laporan tersebut tidak berdasar.
Departemen Pertahanan AS berulangkali "membuat pernyataan-pernyataan yang tidak bertanggungjawab soal pengembangan pertahanan China yang normal terjadi dan membesar-besarkan apa yang disebut sebagai ancaman militer China," kata juru bicara Departemen Luar Negeri China, Hua Chunying.
Tuduhan Pentagon itu, lanjut Hua, tidak akan menguntungkan bagi hubungan dan kerjasama kedua negara yang berdasarkan saling percaya. "Kami menolak klaim itu dan sudah menyatakannya kepada pihak AS," kata Hua. (eh)
PDIP Tutup Pendaftaran Bacagub Sumut, Tak Ada Nama Bobby Nasution
PDIP Sumatera Utara menyebut hanya ada empat bakal calon gubernur (bacagub) yang mengembalikan formulir pendaftaran.
VIVA.co.id
7 Juni 2024
Baca Juga :