Sumber :
- REUTERS
VIVAnews
- Pemerintah China, melalui surat kabar resminya, marah atas tuduhan AS terkait spionase jaringan komputer. China bahkan balik mencap AS sebagai biangnya peretas.
Menurut kantor berita Reuters, kemarahan China itu diwujudkan dalam artikel yang diterbitkan Harian Angkatan Bersenjata Pembebasan Rakyat, yang dikelola militer. China tidak terima dituding sebagai pihak yang bertanggungjawab dalam kampanye menyusup jaringan komputer pemerintah AS untuk mencuri data-data rahasia, seperti yang tertulis dalam laporan tahunan Departemen Pertahanan AS (Pentagon) kepada Kongres awal pekan ini.
Koran itu juga menilai bahwa AS sengaja menyuarakan ancaman militer China untuk menguntungkan kepentingan dalam negeri mereka dan juga para penyalur senjata di sana. "Para produsen senjata AS tengah bersiap untuk kembali mengeruk pendapatan mereka," tulis koran itu.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri China menyatakan laporan Pentagon tentang negara mereka itu tidak berdasar. Bahkan koran milik Partai Komunis China, Harian Rakyat, menuding AS sebagai biangnya peretas.
"Seperti kita tahu, AS merupakan 'kekaisaran peretas' yang nyata dan punya jaringan spionase yang luas," tulis Harian Rakyat dalam suatu opini dengan nama pena "Zhong Sheng," yang artinya Suara China. "Dalam beberapa tahun terakhir, AS terus memperkuat jaringannya untuk melancarkan subversi politik ke negara-negara lain," lanjut komentar itu.
Sebelumnya, Pentagon melaporan kepada Kongres bahwa mereka curiga China melancarkan spionase siber untuk mencuri data-data rahasia milik pemerintah, militer, dan bisnis strategis AS. Spionase itu ada kaitannya dengan upaya China memperkuat militernya.
Pentagon juga mencatat kemajuan Beijing dalam membuat pesawat berteknologi siluman atau anti radar. Selain itu China juga telah berhasil merakit sebuah kapal induk. Itu kali pertama Pentagon menuduh China soal spionase siber dalam laporan resmi mereka.
Perang opini itu merupakan fenomena terkini persaingan sengit AS dan China. Selain bersaing dalam perdagangan, kedua negara saling curiga di panggung politik internasional. (umi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri China menyatakan laporan Pentagon tentang negara mereka itu tidak berdasar. Bahkan koran milik Partai Komunis China, Harian Rakyat, menuding AS sebagai biangnya peretas.