Sumber :
- REUTERS/Stringer
VIVAnews -
Wakil Perdana Menteri Turki Bulent Arinc meminta maaf atas tindakan agresif aparat dalam membubarkan demonstrasi akhir pekan lalu. Namun, dia mengatakan kekerasan aparat tidak akan terjadi jika tidak diprovokasi.
"Kami meminta maaf atas tindakan agresif polisi terhadap warga kami yang terlibat dalam demonstrasi pertama yang peduli pada lingkungan," kata Arinc seperti dilansir
CNN
, Selasa 4 Juni 2013.
Baca Juga :
Tanggapi Isu Prabowo Bakal Punya 40 Menteri, Ganjar Ingatkan Buruknya "Politik Akomodasi"
Demonstrasi berakhir ricuh. Demo yang awalnya atas nama lingkungan berubah menjadi upaya menjatuhkan Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan. Hingga saat ini, demonstrasi masih terus terjadi di beberapa kota Turki, beberapa terlibat bentrok dengan aparat.
Untuk orang-orang yang berdemo saat ini, Arinc menolak minta maaf. Menurutnya, pendemo telah melenceng dari tujuan awal, yaitu menyelamatkan lingkungan dan berbalik menyerang pemerintah. "Kami tidak akan meminta maaf bagi mereka yang membuat kerusakan di jalanan dan mengganggu kebebasan rakyat," kata Arinc.
Menurut Asosiasi Medis Turki, korban terluka pada demo Sabtu-Minggu mencapai 3.195 orang, 26 di antaranya kritis. Kebanyakan korban luka berada di Istanbul. Dua orang dilaporkan tewas, seorang tertabrak mobil dan seorang lagi ditembak orang tidak dikenal. (umi)
Halaman Selanjutnya
Demonstrasi berakhir ricuh. Demo yang awalnya atas nama lingkungan berubah menjadi upaya menjatuhkan Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan. Hingga saat ini, demonstrasi masih terus terjadi di beberapa kota Turki, beberapa terlibat bentrok dengan aparat.