Pemerintahan Diprotes, Menteri Mesir Mundur Massal

Ratusan ribu penduduk Mesir tuntut presiden Mursi untuk mundur.
Sumber :
  • MOHAMED ABD EL GHANY/REUTERS
VIVAnews -
Demonstrasi menuntut Presiden Mesir Mohammed Mursi turun semakin memanas di Ibukota Kairo. Menyusul demo ini, Sebanyak 10 menteri pemerintahan Mesir mengajukan pengunduran diri mereka.


Diberitakan
Al-Arabiya
, Senin 1 Juli 2013, Perdana Menteri Hisham Qandil telah menolak pengunduran diri lima menteri. Lima menteri lainnya yang mengajukan pengunduran diri serempak belum mendapat tanggapan.


Lima menteri tersebut adalah Menteri Pariwisata Hisham Zazou, Menteri Lingkungan Hidup Khaled Abdel-Aal, Menteri Teknologi dan Informasi Atef Helmi, Menteri Urusan Parlemen Hatem Bagato, dan Menteri Pengairan Abdel Qawy Khalifa.


Sebelumnya, Zazou sebenarnya telah mengajukan pengunduran diri sejak lama pada Mursi. Dia kala itu berang karena Mursi menunjuk Adel al-Khayat sebagai Gubernur Luxor.


Khayat adalah anggota partai Islam yang kontroversial karena diduga terkait insiden kematian 57 turis tahun 1997 di Luxor. Namun, Zazou mengurungkan niatnya pekan lalu setelah Khayat mundur.


Selain 10 menteri, dilaporkan juga ada delapan anggota parlemen yang menyatakan mengundurkan diri. Salah satunya adalah Suzy Adly yang mengaku kecewa dengan pemerintah yang menolak tuntutan masyarakat untuk menggelar pemilihan presiden dini.


"Pengunduran diri saya sebagai protes atas pertumpahan darah di Mesir dan pemerintahan yang tidak merespon kemarahan jutaan rakyatnya," kata Adly.
Riwayat Rio Reifan Kesandung Kasus Narkoba, Sudah Lima Kali


Rocky Gerung Minta Anies Jangan Nyagub Lagi: Itu Lebih Bermutu, Ngerti Etika Politik
Sedikitnya 16 orang terbunuh pada bentrokan massa anti dan pendukung Mursi di jalan-jalan kota Mesir sejak Minggu lalu. Mereka menuntut Mursi mundur karena dinilai mulai berlaku otoriter, tidak beda dengan pendahulunya yang digulingkan, Hosni Mubarak.
Kelompok Kemanusiaan Periksa Persenjataan Mematikan yang Belum Meledak di Gaza

Kelompok Kemanusiaan Periksa Persenjataan Mematikan yang Belum Meledak di Gaza

Sebuah kelompok kemanusiaan yang berada di Inggris sedang mengamati persenjataan Israel yang belum meledak di Gaza untuk memastikan keamanan wilayah di Palestina.

img_title
VIVA.co.id
29 April 2024