Sumber :
- ANTARA/Bhakti Pundhowo
VIVAnews
- Lebih dari seribu narapidana di kota Benghazi, Libya, dilaporkan kabur dari penjara al-Kwafiya pada Sabtu kemarin. Aksi pembobolan penjara itu terjadi usai pembunuhan aktivis politik terkenal Abdelsalam al-Mismari, yang memicu aksi unjuk rasa di kota Benghazi.
Kantor berita
BBC
, Sabtu 27 Juli 2013, melansir masih belum mengetahui apakah kedua peristiwa itu saling terkait. Menurut Perdana Menteri, Ali Zeidan, aksi pembobolan penjara itu dilakukan bersamaan saat penduduk di selatan kota itu menyerang penjara sebagai bentuk protes akan kehadiran fasilitas penjara di distrik mereka.
Baca Juga :
Kabupaten Bekasi Sabet Juara Umum MTQ ke-38 Jabar, Pj Bupati: Kita Juara Lahir dan Batin
"Ada kerusahan di dalam penjara al-Kwafiya dan juga serangan dari pihak luar," kata Zeidan.
Menurut laman
Dailymail,
hingga kini jumlah napi yang kabur dari penjara masih simpang siur. Namun diperkirakan ada sekitar 1.200 napi yang berhasil melarikan diri.
Zeidan pun telah memerintahkan agar menangkap kembali para napi dan tidak menembak mereka. Seorang juru bicara bagian keamanan di Benghazi, mengatakan, beberapa dari napi yang kabur telah berhasil ditangkap kembali.
Namun dia tidak merinci berapa banyak jumlah napi yang berhasil ditangkap. Situasi keamanan di Benghazi, merupakan salah satu kota yang paling genting pasca revolusi Libya.
Hari Sabtu kemarin, ratusan orang terlihat berkumpul di Ibu Kota Tripoli usai menunaikan Salat Subuh. Mereka mengumukan soal aksi pembunuhan Abdul-Salam Al-Musmari pada Jumat kemarin.
Al-Musmari diketahui kerap mengkritik kelompok IM di hadapan publik. Dia tiba-tiba ditempak oleh seorang penembak misterius saat sedang mengendarai kendaraannya.
Halaman Selanjutnya
"Ada kerusahan di dalam penjara al-Kwafiya dan juga serangan dari pihak luar," kata Zeidan.