Sumber :
- REUTERS/Jason Reed
VIVAnews -
Inggris batal menyerang Suriah setelah tidak mendapatkan restu dari parlemen, pun juga Prancis. Kendati demikian, tanpa dukungan dua sekutunya, AS diprediksi masih akan tetap pada rencananya menggempur rezim Bashar al-Assad.
Menurut juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Caitlin Hayden, seperti diberitakan
CNN
, Jumat 30 Agustus 2013, kendati Inggris tidak akan ikut serta dalam operasi militer, namun AS tetap akan berkonsultasi dengan PM David Cameron.
Seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya membenarkan bahwa Obama kemungkinan tetap akan menyerang Suriah, walaupun tanpa dukungan Inggris. Sebelumnya, rencana David Cameron untuk menyerang Suriah kandas setelah kalah dalam voting di parlemen. Ini adalah kekalahan pertama PM Inggris dalam voting menentukan perang sejak tahun 1782.
"Kami peduli apa yang mereka pikirkan. Kami menghargai proses Inggris. Tapi kami akan membuat keputusan yang seharusnya," kata sumber.
Juru bicara Gedung Putih Josh Earnest mengatakan bahwa Obama masih berpotensi memerintahkan serangan. Earnest mengatakan, pemerintahan Obama saat ini tengah bekerja untuk menentukan waktu yang tepat.
Tetap majunya AS dalam konflik di Suriah juga diyakini oleh Menteri Pertahanan Inggris Philip Hammond. Dia mengatakan AS sudah pasti kecewa Inggris tidak ikut serta, namun tetap akan melanjutkan rencananya.
"Saya kira ketidakikutsertaan Inggris tidak akan menghentikan aksi apapun. Tapi tentu saja ini akan memberikan sedikit celah dalam hubungan khusus kedua negara," kata Hammond kepada
BBC
. (sj)
Halaman Selanjutnya
Seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya membenarkan bahwa Obama kemungkinan tetap akan menyerang Suriah, walaupun tanpa dukungan Inggris. Sebelumnya, rencana David Cameron untuk menyerang Suriah kandas setelah kalah dalam voting di parlemen. Ini adalah kekalahan pertama PM Inggris dalam voting menentukan perang sejak tahun 1782.