Guardian Bongkar Kemunafikan Jerman, Prancis, Spanyol

Presiden Prancis Francois Hollande dan Kanselir Jerman Angela Merkel
Sumber :
  • Reuters/ Jacky Naegelen
VIVAnews
- Harian The Guardian menurunkan laporan, penyadapan internet bukan hanya dilakukan Amerika Serikat dan Inggris. Jerman, Prancis, Spanyol dan Swedia ternyata bekerjasama dengan Markas Komunikasi Pemerintah (GCHQ) Inggris melakukan kegiatan surveilans itu.


Itulah dokumen bocoran terbaru dari GCHQ yang diperoleh Guardian dari Edward Snowden, bekas pekerja di National Security Agency (NSA), mitra GCHQ di Amerika Serikat. Aliansi intelijen negara-negara itu saling membuka diri untuk informasi yang diperoleh mereka dari internet. Dokumen itu juga jelas menyebutkan peran GCHQ sebagai pemimpin di antara mitra-mitra Eropanya tentang bagaimana cara mengakali hukum nasional yang membatasi kewenangan penyadapan mereka.


Pengungkapan dokumen ini tentu membuat malu Jerman, Prancis dan Spanyol yang sebelumnya bereaksi marah ketika Snowden membuka dokumen penyadapan NSA atas puluhan juta warga ketiga negara itu. Intelijen AS sendiri berkukuh, surveilans itu dilakukan lembaga mitra mereka di negara-negara itu sendiri. Hanya Swedia yang relatif diam soal fakta yang dibongkar Guardian ini.
Mensos Risma Berikan Pesan ke Konten Kreator: Tidak Usah Takut untuk Melangkah!


Pemerintah Harus Antisipasi Kebijakan Ekonomi-Politik Imbas Perang Iran-Israel
Direktur Intelijen Nasional AS, James Clapper, sempat menyebut respons pemerintah-pemerintah Eropa setengah munafik. "Beberapa mengingatkan saya pada film klasik Casablanca: 'Ya Tuhan, ada perjudian di sini'," kata Clapper.

Prediksi Premier League: Fulham vs Liverpool

GCHQ juga bekerjasama erat dengan dua lembaga intelijen Belanda, MIVD untuk eksternal dan AIVD untuk internal. Namun kedua lembaga ini berhadapan dengan aturan hukum yang ketat membatasi penyadapan.


"GCHQ telah menyediakan masukan dan saran (menghadapi itu)," kata laporan yang dibongkar Guardian itu. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya