Topan Haiyan Hantam Filipina Tengah: 4 Tewas, Ribuan Rumah Hancur

Badai Filipina
Sumber :
  • AP
VIVAnews - Empat orang tewas dan jutaan orang terpaksa berlindung setelah Topan Haiyan menghantam Filipina Tengah, Jumat 8 November 2013. Salah satu angin topan terkuat ini membuat ratusan ribu rumah warga porak poranda serta merobohkan tiang listrik dan komunikasi di beberapa provinsi. 

Pejabat cuaca mengatakan Topan Haiyan memiliki kecepatan hingga 235 kilometer per jam (147 mph) dengan hembusan 275 kilometer per jam (170 mph) ketika mendarat. Menurut Aldczar Aurelio dari biro cuaca pemerintah, angin topan yang mendera daratan Filipina ini merupakan yang terkuat di dunia tahun ini.

Seperti dilansir dari laman The Associated Press, Sabtu 9 November 2013, komunikasi terputus akibat angin topan tersebut. Sehingga sulit untuk mengetahui perkembangan jumlah korban dan kerusakan yang dialami.

Setidaknya, tercatat dua orang meninggal setelah tersengat listrik dalam kecelakaan terkait badai. Satu orang meninggal akibat tertimpa pohon tumbang dan seorang lainnya meninggal setelah disambar petir.

Mazda Hadirkan 2 Mobil Keren di Auto China 2024
Roger Mercado, Gubernur Southern Leyte, mengatakan Topan Haiyan juga mengakibatkan tanah longsor. Hal itu juga terjadi di sekitar tempat tinggalnya sehingga jalan terpaksa diblokir. Pohon tumbang di mana-mana membuat atap-atap rumah warga rusak.

Denny Cagur Lolos Jadi Anggota DPR, Gimana Kariernya di Dunia Entertainment?
"Awan-awan padat dan hujan lebat membuat hari tampak gelap seperti malam," katanya.

Usai Memilih Mualaf, Davina Karamoy Belum Siap Kenakan Hijab
"Ketika dihadapkan dengan skenario seperti itu, Anda hanya bisa berdoa, berdoa dan berdoa," kata Mercado kepada The Associated Press melalui telepon. 

Ia menambahkan bahwa walikota di provinsi itu belum dipanggil untuk melaporkan setiap kerusakan besar yang terjadi.

"Saya berharap mereka terhindar dari ancaman angin topan dan bukan sebaliknya. Ketakutan terburuk saya adalah akan ada kerugian besar jiwa dan harta benda," ucapnya.

Eduardo del Rosario, Kepala Badan Penanggulangan Bencana, setempat mengatakan, topan kuat juga pernah melanda Filipina tengah pada 1990. Kejadian itu menewaskan 508 orang dan menyebabkan 246 jiwa hilang.

Oleh karena itu, pihak berwenang saat ini telah memerintahkan evakuasi pencegahan dan langkah-langkah lain untuk meminimalkan korban. Komandan Korem Letnan Jenderal Roy Deveraturda mengatakan, evakuasi massal penduduk desa sebelum badai juga akan menyelamatkan banyak nyawa. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya