Cara Unik Warga Taiwan Gelar Prosesi Pemakaman

sinden prosesi pemakaman di Taiwan
Sumber :
  • Reuters

VIVAnews - Warga Taiwan memiliki cara yang tak biasa dalam menggelar prosesi pemakaman bagi koleganya. Alih-alih menunjukkan rasa duka yang mendalam, kolega mereka malah menyewa satu kelompok marching band untuk tampil di hadapan peti jenazah.

Laman Dailymail, Selasa 3 Desember 2013, melansir beberapa gambar sekelompok marching band yang tengah tampil di suatu acara pemakaman. Terdiri dari personel yang semuanya perempuan, kelompok marching band ini lantas membawa alat musik dan tampil mengelilingi peti jenazah. Mereka juga terlihat mengenakan kostum marching band dan sepatu hak tinggi berwarna putih.

Salah satu pemilik kelompok marching band yang populer dan kerap menjadi langganan, yakni Yuan-Rong. Marching band pimpinannya dinamakan "Kelompok Musik Perempuan Xiu Juan".

Untuk pertunjukan dengan waktu pendek, biasanya berlangsung antara dua hingga tiga jam. Yuan-Rong akan membawa kurang dari delapan personel untuk pertunjukan tersebut.

Viral Pelamar Kerja Wanita Dilecehkan saat Wawancara

Namun, untuk skala prosesi pemakaman yang besar, maka dia akan membawa personel dalam jumlah yang lebih besar lagi. Setiap personel dibayar dengan tarif 27 poundsterling atau Rp527 ribu tiap kali tampil.

Cara tak biasa lainnya yang ditampilkan warga Taiwan untuk merayakan upacara pemakaman yakni mendatangkan penari telanjang. Aksi yang membuat alis mata naik ke atas ini, ditampilkan di hadapan jasad yang akan dikubur dan kolega yang menghadiri prosesi pemakaman.

Kendati dianggap sebagai aksi yang melanggar norma kesopanan, namun banyak yang tetap membela aksi itu, lantaran dianggap bagian penting upacara pemakaman. Selain itu, dengan menyuguhkan penari telanjang, dapat mengiringi kepergian orang terkasih dengan senyum.

Otoritas Taiwan pernah coba merazia aksi suguhan penari telanjang ini di kawasan pedesaan. Tarian telanjang itu pernah direkam oleh seorang antropolog, L Moskowitz, dalam sebuah dokumentasi video berdurasi 40 menit, yang menyoroti tradisi warga setempat.

Hasilnya, warga mengaku tidak pernah menyaksikan tarian telanjang itu secara utuh, lantaran tahu aksi itu direkam oleh Moskowitz. Tetapi, semua orang yang dia ajak bicara dalam upacara pemakaman itu, ditemui dalam keadaan tak mengenakan busana.

Dalam penelitiannya itu, Moskowitz mendengarkan beberapa penjelasan mengapa warga menyewa para penari telanjang di acara pemakaman. Alasan pertama, suguhan itu dapat menarik semakin banyak pelayat sehingga jumlah warga yang memberikan penghormatan pun bertambah.

Motif lainnya, hanya sebagai hiburan biasa bagi warga di pedesaan. Karena itu satu-satunya cara menampilkan pertunjukan langsung di hadapan komunitas pedesaan yang miskin. (one)

Ilustrasi Vape

Mengerikan, Ini 9 Bahaya Vape Liquid Ganja yang Perlu Diketahui

Polres Metro Jakarta Selatan mengungkapkan bahwa saat diinterogasi, Chika mengakui menggunakan vape yang berisi cairan ganja bersama teman-temannya secara bergiliran itu

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024