Massa Anti Pemerintah Kembali Berunjuk Rasa di Bangkok

Pengunjuk Rasa Anti Pemerintah Thailand
Sumber :
  • REUTERS/Athit Perawongmetha
VIVAnews -
PKS Bakal Gelar Halal Bihalal Sabtu, Prabowo-Gibran dan Semua Parpol Diundang
Setelah sebelumnya situasi di Bangkok kembali normal dan sepi dari aksi demonstrasi, namun pada Kamis, 19 Desember 2013 massa anti pemerintah berunjuk rasa lagi di jalan-jalan kota Bangkok. Mereka mulai berunjuk rasa dalam jumlah yang tidak terlalu besar dari Ratchadamnoen Avenue menuju persimpangan Asok.

Kwarnas Curigai Upaya Terselubung di Balik Penghapusan Ekstrakurikuler Wajib Pramuka di Sekolah

Kantor berita
Ketua DPRD Jambi Edi Purwanto Singgung Lahan 3 Ribu Hektare di Musrembang
Reuters melansir unjuk rasa hari ini dipimpin langsung mantan Wakil Perdana Menteri Suthep Thaugsuban. Tujuan mereka satu yaitu menuntut reformasi pemilu dan politik sebelum pemungutan suara digelar pada 2 Februari 2014 mendatang.


Sekitar 2.500 orang dilaporkan mulai berunjuk rasa sejak pagi tadi di jalan-jalan utama kota Bangkok, sambil membawa poster besar bertuliskan "kami anti korupsi" dan "tidak ada pemilu sebelum reformasi".


Selain itu ada juga sebuah poster yang bertuliskan "kami tidak akan menerima si wajah persegi". Wajah persegi merupakan julukan yang diberikan kepada mantan PM Thaksin Shinawatra, kakak dari PM Thailand saat ini, Yingluck Shinawatra, yang hingga kini masih buron.


Jumlah massa akan semakin bertambah, ketika mereka melewati area bisnis. Aksi unjuk rasa semacam ini diprediksi masih akan terus berlanjut hingga akhir pekan ini.


"Kami sedang melakukan pemanasan mesin kami bagi Suthep, sehingga dia bisa lebih menekan Pemerintah secara damai, hingga Yingluck memutuskan mundur sebagai PM sementara," ujar Pasvut Ittikul, mantan ahli strategi bagi Partai Pheu Thai, pimpinan Yingluck.


Pasvut lantas memilih mundur dari Pheu Thai dan bergabung dengan massa pimpinan Suthep.


Suthep sebelumnya memimpin sekitar 160 orang dalam aksi unjuk rasa 9 Desember lalu, usai pengumuman percepatan pemilu oleh Yingluck. Pengadilan akhirnya mengeluarkan surat penangkapan bagi Suthep atas tuduhan pemberontakan. Namun hingga kini, belum ada tindakan apapun dari polisi.


Kendati PM Yingluck telah mengumumkan bahwa pemilu akan digelar pada 2 Februari 2014 mendatang, namun legitimasinya bisa dipertanyakan apabila Partai Demokrat selaku oposisi tidak turut serta. Prediksi itu kian mendekati kenyataan karena dalam sebuah konferensi pekan ini, para anggota Partai masih belum satu suara akan akan ikut pemilu tahun depan atau mendukung sepenuhnya aksi unjuk rasa Suthep. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya