Pancho Klaus, "Santa Klaus" Amerika Latin

Pancho Klaus, Santa Klaus asal kawasan Latin
Sumber :
  • news.com.au
VIVAnews -
Segini Jumlah Rudal Iran yang Dicegat AS, Inggris dan Yordania Menuju Israel
Perayaan Natal rasanya kurang lengkap tanpa kehadiran sosok si pembawa hadiah, Santa Klaus. Namun, di kawasan Latin, warga mengenal figur Santa Klaus versi berbeda, yaitu Pancho Klaus.

Vespa 140th of Piaggio: Edisi Terbatas Merayakan 140 Tahun

Laman
Kunci Persita Tangerang Imbangi Persib Bandung meski 2 Kali Tertinggal
News Corporated Australia, Senin 23 Desember 2013 melansir, apabila Santa Klaus mengenakan topi dan jubah berwarna merah. Maka, Pancho mengenakan topi sombrero khas warga Latin, jubah kebesaran berwarna merah dan janggut warna hitam.

Kendaraan yang digunakan Pancho Klaus untuk berbagi hadiah dengan anak-anak bukanlah kereta yang ditarik rusa, melainkan kereta yang ditarik sekelompok keledai kecil atau dalam Bahasa Spanyol disebut "burritos". Apabila Santa menamakan salah satu rusanya Rudolph, maka Pancho memilih menamai keledai-keledainya "Chuy".


Namun, mereka memiliki tugas serupa, yaitu berbagi keceriaan kepada anak-anak, khususnya anak-anak kurang mampu. Menurut seorang pengajar kajian Meksiko-Amerika dari Universitas Houston, sosok Pancho sudah dianggap bagian dari utara perbatasan antara Amerika Serikat (AS) dengaan Meksiko.


Mereka kemudian membangun sebuah tempat bagi diri mereka sendiri di tahun 1970-an. Munculnya sosok Pancho ini bertepatan dengan meningkatnya minat seni Meksiko, di beberapa acara antara lain kebudayaan dan Hari Kemerdekaan Meksiko.


Kini, Pancho merupakan sosok yang dikagumi anak-anak di kota-kota di Texas.


"Kami memiliki anak-anak yang kami tanyai apakah Santa Klaus telah mendatangi mereka. Lalu mereka berkata Santa Klaus memang tidak menemui mereka, tetapi Pancho Klaus-lah yang mereka temui," ungkap Wakil Komandan Forum GI Amerika untuk daerah Lubbock, Robert Narvaiz.


Setiap kota, kini memiliki sosok Pancho dengan keunikan masing-masing daerah. Namun, biasanya mereka menggunakan jubah berwarna merah, topi sombrero dan jenggot hitam.


Kini, Pancho, bahkan sudah masuk dan berkunjung ke sekolah-sekolah, gereja dan supermarket. Selain itu mereka turut memeriahkan acara-acara besar yang disponsori klub mobil dan puluhan sepeda motor.


Salah satu tempat di mana Pancho kerap membagikan hadiah, yaitu di Taman Roger. Di sana, biasanya pada hari Minggu sebelum Natal tiba, Pancho berbagi hadiah kepada anak-anak.


"Kami hanya mencoba untuk mendatangi anak-anak itu yang merasa terabaikan," ungkap Narvaiz.


Sosok di balik Pancho di kota Texas diperankan oleh pensiunan teknisi pendingin ruangan, Julian Perez. Dia mengaku sudah lama ingin berhenti sebagai Pancho namun, justru membuatnya ingin melakukan sesuatu bagi anak-anak.


Lain lagi dengan sosok Pancho yang ada di kota Houston dan diperankan oleh Richard Eyes. Pria berusia 62 tahun itu mulai berperan sebagai Pancho di awal tahun 1980-an.


Dengan menjadi Pancho, Eyes mengaku dapat memadukan keinginannya berperan di teater dengan warisan Latin serta ketertarikannya bekerja dengan anak-anak miskin. Eyes pun bahkan sukses membawa karakter itu masuk dalam sebuah pertunjukan bernama "Malam Sebelum Natal".


Pertunjukan itu diisi dengan sebuah drama yang didampingi 10 band dan penari hip hop. Kebanyakan pengisi acaranya merupakan orang-orang yang dia temui di pusat penahanan dan komunitas masyarakat.


Kini organisasi nonprofitnya berhasil menggalang dana US$40 ribu atau Rp489 juta. Tiga perusahaan sudah bersedia menjadi sponsor.


"Perkembangannya sangat menakjubkan. Kini, kami dapat memberikan ratusan bahkan ribuan mainan dengan badan lain. Kami juga mengadakan pesta malam Natal bagi sekitar 300 keluarga," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya