- REUTERS/Australian Defence Force
VIVAnews - Sejak hilang 8 Maret lalu, keberadaan pesawat Malaysia Airlines MH370 masih misterius. Terbaru, Australia mengungkap data satelit yang mengindikasikan, titik pencarian selama ini di Samudera Hindia kurang tepat.
Pejabat Australia mengungkapkan, pesawat ini kemungkinan berbelok ke selatan lebih cepat dari dugaan semula. Sehingga, fokus pencarian pesawat MH370 ke depan akan lebih fokus di bagian selatan lokasi pencarian selama ini.
Dikutip dari laman BBC edisi 27 Agustus 2014, fakta ini diungkap saat Australia dan Malaysia menandatangani perjanjian soal fase baru proses pencarian MH370. Kedua negara ini akan berbagi beban dalam membiayai pencarian badan pesawat itu.
Menteri Transportasi Malaysia Liow Tiong Lai meneken nota kesepahaman itu dengan Truss. Keduanya juga menerima penjelasan mengenai proses pencarian pesawat.
"Lokasi pencariannya masih sama, tapi informasi terbaru menunjukkan bahwa kita bergeser lebih jauh ke arah selatan. Ini menjadi prioritas kami," kata Wakil Perdana Menteri Australia Warren Truss kepada wartawan di Canberra.
Berdasarkan analisis data satelit, diduga MH370 mengakhiri perjalanannya di lautan arah barat Perth. Meski demikian, investigator belum bisa memastikan ada apa dengan pesawat itu sampai mereka berhasil menemukan kotak hitam. Alat yang merekam percakapan kabin itu akan menjadi kunci di balik hilangnya MH370.
Sebelumnya, Australia telah mencari pesawat di sekitar 1.800 kilometer dari lepas pantainya. Terakhir, para analis memperkirakan posisi dan rute yang dilalui pesawat ini berdasarkan data telepon satelit yang gagal dilakukan Malaysia Airlines ke pesawat.
Kontraktor asal Belanda, Fugro Survey, akan memulai fase lanjutan pencarian MH370, September mendatang. Tiga kapal penarik kendaraan bawah air akan diturunkan untuk memindai pesawat.
Pencarian akan difokuskan di areal seluas 60 ribu kilometer persegi dan akan menelan biaya sekitar £29 juta atau sekitar Rp563 miliar.
Diberitakan sebelumnya, pesawat MH370 hilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing. Kala itu, pesawat membawa 239 penumpang dan kru.
Bank Mandiri Himbau Nasabah untuk Hati-Hati pada Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah
Bank Mandiri mengimbau kepada para nasabah untuk berhati-hati dengan kejahatan pembobolan rekening dengan modus penipuan berkedok undian berhadiah.
