Filipina Akan Telusuri Nelayan yang Ditangkap di Pulau Derawan

Salah satu tempat wisata di Manila
Sumber :
  • ANTARA/M Agung Rajasa
VIVAnews - Pemerintah Filipina berjanji akan membantu proses identifikasi terhadap ratusan orang yang ditangkap oleh otoritas Indonesia di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur pada pekan lalu. Kementerian Kelautan dan Perikanan menyebut, terdapat warga negara Filipina yang ditangkap akibat mencuri ikan di wilayah laut Indonesia. 

Dikutip dari rilis resmi Kementerian Luar Negeri RI, komitmen itu disampaikan oleh Asisten Menteri Luar Negeri untuk urusan konsuler dari Deplu Filipina, Wilfredo C. Santos pada Selasa 25 November 2014. Santos menyampaikan pernyataan itu, di sela pertemuan konsultasi kekonsuleran antara Pemerintah Indonesia dengan Filipina yang berlangsung di Bali. 

"Pemerintah Filipina berkomitmen untuk bekerja sama dengan instansi terkait di Indonesia untuk memverifikasi terhadap 544 nelayan dari Komunitas Bajau yang ditangkap aparat penegak Hukum Indonesia pada 16 dan 17 November 2014," tulis Kemlu di rilis mereka.

Untuk merealisasikan upaya tersebut, Pemerintah Filipina akan menugaskan Konsul Jenderal di Manado, sulawesi Utara untuk membantu proses verifikasi itu.

Selain membahas berbagai isu dan kerjasama bidang konsuler, dalam pertemuan itu turut didiskusikan mengenai kewarganegaraan penduduk yang tinggal di wilayah perbatasan kedua negara. 

"Pemerintah Filipina menyampaikan perkembangan upaya dan langkah-langkah yang dilakukan untuk memverifikasi kewarganegaraan penduduk yang tinggal di wilayah perbatasan kedua negara," kata Kemlu. 

Total ada sekitar 4.260 orang yang diduga warga Indonesia yang kini berdomisili di Mindanau, Filipina Selatan. 

Pejabat kedua negara juga sepakat untuk memulai perundingan perjanjian bebas visa bagi pemegang paspor diplomatik dan dinas untuk kunjungan singkat. 

Sebelumnya, Juru Bicara Kemlu, Michael Tene, pada Selasa kemarin mengatakan, institusinya telah memanggil Kuasa Ad Interim Kedutaan Besar Filipina di Jakarta. Pemanggilan itu terkait informasi penangkapan nelayan asal Filipina yang dilakukan Indonesia. 

"Tujuannya untuk memberikan notifikasi awal mengenai adanya warga mereka yang ditangkap oleh otoritas kita," kata Tene kepada VIVAnews

Baca juga:

Golkar Bertemu PKS, Peluang Koalisi di Pilkada Sumatera Utara Terbuka?

Pengakuan Pelatih PSG Usai Gagal ke Final Liga Champions

Gia Akhiri Kontrak dengan Jakarta Pertamina Enduro
(asp)
Pakar politik Adi Prayitno dalam acara Dua Sisi tvOne.

Perlu Kementerian Khusus Urus Program Makan Siang dan Susu Gratis

Dosen Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno memandang perlu kementerian khusus yang mengurus program Makan Siang dan Susu Gratis oleh Prabowo-Gibran.

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024