Pangeran Mahkota Thailand Hapus Gelar Kebangsawanan Keluarga Istrinya

Putri Srirasmi (kiri)
Sumber :
  • Reuters

VIVAnews - Pangeran Mahkota Thailand Vajiralongkorn, telah meminta pemerintah untuk menghapus gelar kebangsawanan yang diberikan pada keluarga istrinya, Putri Srirasmi Akrapongpreecha, terkait dengan skandal korupsi.

Dilansir dari BBC, Sabtu 29 November, tujuh keluarga dekat Srirasmi ditangkap karena terlibat dalam kasus korupsi. Keputusan Vajiralongkorn diyakini hanya langkah awal, sebelum menceraikan istri ketiga yang dinikahinya pada 2001 itu.

Keduanya disebut telah hidup terpisah, walau tetap terlihat menghindari acara-acara resmi bersama. Kasus korupsi yang melibatkan keluarga dekat Srirasmi itu, telah menjadi pusat perhatian dalam 10 hari terakhir di Thailand.

Namun hingga saat, konstitusi Thailand melarang komentar kritis terkait keluarga kerajaan. Sehingga tidak ada media Thailand, yang mengaitkan penangkapan tujuh keluarga dekat Srirasmi, dengan kerajaan Thailand.

Paman Srirasmi, seorang jenderal polisi, ditangkap atas tuduhan mengumpulkan kekayaan melalui penyelundupan, dan perjudian. Empat saudara dan dua kerabat dekat lainnya, juga telah ditangkap.

Kantor Pangeran Vajiralongkorn, disebut telah mengirimkan sebuah surat pada kementerian dalam negeri, memerintahkan penghapusan gelar kebangsawanan yang diberikan pada mereka, saat Vajiralongkorn menikahi Srirasmi.

Analis mengatakan, kejatuhan keluarga Srirasmi yang dramatis, terjadi pada saat waktu yang sangat sensitif. Saat ini, Raja Bhumibol Adulyadej yang berusia 86 tahun, tengah dalam kondisi kesehatan yang tidak baik.

Sebagai istri Pangeran Mahkota, Srirasmi akan menjadi ratu saat suaminya naik tahta. Kasus korupsi jelas menjadi persoalan serius, yang akan mengganggu kepercayaan publik pada kerajaan dan raja.


Simak Juga:

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot
Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024