Ini Dia Penerbangan Murah Pertama di Dunia

Ilustrasi
Sumber :
VIVAnews
Setahun Tragedi AirAsia QZ8501 Diperingati di Surabaya
- Maskapai atau penerbangan berbiaya rendah (LCC) berkembang pesat dalam tiga dekade terakhir. Mengutip laporan
Airline Profiler
Airbus Juga Bersalah pada Jatuhnya AirAsia QZ8501
, jumlah pengguna LCC di Eropa telah meningkat 15 persen dalam waktu kurang dari satu dekade.
Terungkap Misteri Jatuhnya AirAsia QZ8501

Pada 2005 ada 17 persen pasar bagi LCC, hanya butuh delapan tahun untuk meningkat menjadi 32 persen pada 2013. Southwest Airlines tercatat menjadi maskapai LCC pertama di dunia, pada 1971. Tapi penerbangan murah pertama telah ada beberapa tahun sebelum itu.


Maskapai Islandia, Loftleiðir, adalah yang pertama menawarkan tarif murah untuk penerbangan transatlantik, pada 1964. Loftleiðir yang dijuluki sebagai "Maskapai Hippie," melihat pemuda Amerika Serikat (AS) sebagai pasar yang potensial.


Banyak pemuda AS yang berkelana ke Eropa setelah lulus, untuk mendapatkan banyak pengalaman dan melihat kebudayaan tua dunia. Mereka lebih memilih tarif murah daripada kenyamanan, bahkan tidak mempermasalahkan keterlambatan jadwal terbang.


Namun LCC yang dikenal sekarang merupakan model bisnis yang berbeda. Bukan sekadar memangkas biaya untuk penerbangan jarak jauh, tapi pengaturan dengan menghilangkan biaya tidak perlu (no-frills) tanpa meniadakan jaminan pelayanan dan keamanan.


Laker Airways tercatat sebagai maskapai pertama yang melakukan pengaturan itu, dalam penerbangan dari London ke New York pada akhir 1970an. Banyak maskapai besar AS yang kemudian mengembangkan divisi no-frills.


Diantaranya dengan pengaturan rute operasi dan frekuensinya. Juga dalam hal jenis pesawat, karena semakin beragam jenisnya akan menambah besar biaya perawatan.







Simak Juga:



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya