Sumber :
- REUTERS / Youssef Boudlal
VIVAnews
- Reaksi pertama di Prancis, atas pembantaian 12 orang di Charlie Hebdo, adalah seruan dukungan untuk persatuan nasional dan kebebasan berbicara. Namun itu dinilai hanya langkah instan mengalihkan kenyataan yang lebih dalam.
Setidaknya dua serangan yang diduga merupakan aksi balas dendam telah terjadi. Tembakan terdengar di sebuah masjid di sebelah barat kota Le Mans. Ledakan merusak satu toko kebab dekat sebuah masjid di kota Villefranche-sur-Saone.
Para politisi bahkan memanfaatkan fobia Islam untuk memenangkan suara. Jajak pendapat memperlihatkan pemimpin partai kanan Barisan Nasional, Marine Le Pen, akan menang dalam putaran pertama jika pemilihan presiden (pilpres) digelar saat ini.
Le Pen yang mengatakan fundamentalis Islam telah mendeklarasikan perang pada Prancis, juga telah menyerang apa yang disebutnya simbol-simbol Islam di kehidupan masyarakat Prancis, seperti Muslim salat di jalan, makanan hallal di sekolah dan wanita mengenakan jilbab.
Asisten Le Pen, Florian Philipport, juga mengeluarkan pernyataan yang menggambarkan sikap ekstrim Barisan Nasional. "Siapa pun yang mengatakan radikalisme Islam tidak terkait dengan imigrasi, hidup di planet lain," katanya.
Halaman Selanjutnya
Para politisi bahkan memanfaatkan fobia Islam untuk memenangkan suara. Jajak pendapat memperlihatkan pemimpin partai kanan Barisan Nasional, Marine Le Pen, akan menang dalam putaran pertama jika pemilihan presiden (pilpres) digelar saat ini.