Mourad Hamyd Bukan Penyerbu Kantor Charlie Hebdo

Penyalaan lilin untuk mengenang korban tewas di Majalah Charlie Hebdo
Sumber :
  • REUTERS/Fabrizio Bensch
VIVAnews - Remaja berusia 18 tahun dan diduga turut menjadi penyerbu kantor majalah mingguan Charlie Hebdo, Mourad Hamyd, akhirnya dinyatakan tidak bersalah oleh polisi. Dia telah dibebaskan sejak hari Jumat malam kemarin setelah sebelumnya menyerahkan diri ke polisi. 
Gelar Operasi Antiteror, Polisi Kanada Lumpuhkan Tersangka

Stasiun berita Channel News Asia, Minggu 11 Januari 2015 melansir Hamyd mengak lega karena telah dibebaskan. Namun, hingga saat ini dia masih sangat terguncang. 
Bertemu Menteri Australia, Yasonna Bahas Soal Terorisme

"Saya sangat terkejut dan tidak habis pikir terhadap kejadian itu. Walaupun akhirnya polisi membuktikan saya tidak bersalah," ungkap Hamyd yang ketika diwawancarai didampingi oleh pengacanya, Marie Calleghaer dan beberapa anggota keluarga.
UEA: Teroris Sebarkan Radikalisme Lewat Video Game

Ketika peristiwa penyerbuan itu terjadi pada Rabu kemarin, Hamyd mengaku tengah berada di sekolah. Pernyataannya itu turut didukung oleh kesaksian teman-temannya di sekolah. 

"Saya sangat terkejut ketika publik mengatakan hal-hal yang menyeramkan dan keliru mengenai diri saya di media sosial walaupun saya hanya seorang pelajar biasa yang hidup damai dengan kedua orang tua," kata dia. 

Penyerbuan ke kantor media itu, ujarnya, memang menyeramkan. Remaja berkacamata itu turut berdoa bagi korban dan keluarga.

Hingga saat ini masih belum diketahui dengan jelas bagaimana awal mula nama Hamyd bisa dikaitkan dengan aksi kakak beradik Kouachi. Walaupun Hamyd mengaku, dia merupakan adik ipar Cherif Kouachi. 

"Namun, saya tidak terkait sama sekali dengan semua ini. Cherif hanya kakak ipar saya yang memiliki hubungan cukup jauh," katanya sambil menjelaskan Cherif tinggal di wilayah Paris, sementara dirinya tinggal di bagian utara Paris. 

Kakak Hamyd yang juga istri Cherif juga telah dibebaskan pada Sabtu kemarin. Padahal sebelumnya pada hari Rabu, dia ikut ditangkap, karena diduga terkait dengan aksi suaminya. 

"Saya yakin dia juga tidak bersalah," kata Cherif.

Kendati telah dinyatakan tidak bersalah, Hamyd berharap kejadian penembakan Charlie Hebdo tidak akan menghantui masa depannya. Dia ingin agar publik dan media tidak lagi mengait-ngaitkan namanya.

Setelah kejadian ini, media Prancis dikritik oleh publik lantaran tidak akurat dalam menyampaikan berita. Kemarahan ditunjukkan oleh publik melalui media sosial. (ren)

Baca juga: 



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya