Teroris Prancis Pernah Dilatih Al-Qaeda di Yaman

Foto tersangka pelaku penembakan kantor media Charlie Hebdo
Sumber :
  • TELEGRAPH
VIVAnews - Kakak beradik Kouachi yang menjadi dalang penyerbuan kantor Majalah Charlie Hebdo, dilaporkan pernah berangkat ke Yaman melalui Oman pada 2011. Menurut keterangan dua orang sumber di Yaman, kakak beradik Kouachi lalu diberikan pelatihan senjata di Gurun Marib. 
Gelar Operasi Antiteror, Polisi Kanada Lumpuhkan Tersangka

Dikutip dari kantor berita Reuters, Minggu, 11 Januari 2015, ini merupakan konfirmasi pertama yang disampaikan mengenai Cherif dan Said Kouachi. Di Yaman, juga terdapat cabang kelompok militan Al-Qaeda yang mematikan, AQAP. 
Bertemu Menteri Australia, Yasonna Bahas Soal Terorisme

"Dua kakak beradik itu tiba di Oman pada 25 Juli 2011 dan dari Oman mereka diselundupkan ke Yaman di mana mereka tinggal selama dua pekan," ungkap seorang pejabat keamanan Yaman yang menolak untuk disebut namanya.
UEA: Teroris Sebarkan Radikalisme Lewat Video Game

Selama di sana, lanjut sumber itu, Said dan Cherif bertemu salah satu penceramah Al-Qaeda, Anwar al-Awlaki. 

"Kemudian, mereka dilatih selama tiga hari di Gurun Marib bagaimana cara menembak dengan sebuah senjata. Mereka lalu kembali ke Oman dan meninggalkan Oman pada 15 Agustus 2011 untuk selanjutnya kembali ke Prancis," imbuh sumber tersebut. 

Informasi ini turut dibenarkan oleh sumber senior intelijen Yaman. Saat itu, pengamanan terhitung longgar, karena pasukan keamanan tengah berfokus pada unjuk rasa Arab Spring yang mengancam negara. 

Bahkan, saat tengah terpojok di sebuah gudang di area Dammartin-en-Goële, bagian utara Paris, Cherif Kouachi, turut membenarkan itu. Dia membuat pengakuan ketika dihubungi oleh stasiun televisi Prancis, BFM-TV

"Saya dikirim, saya, Cherif Koachi, oleh kelompok Al-Qaeda Yaman. Saya pernah berangkat ke sana dan Anwar al Awlaki yang membiayai serangan saya ini," ungkap Cherif.

Awlaki diketahui merupakan perekrut militan berpengaruh di kelompok AQAP. Namun, pada September 2011, dia terbunuh dalam serangan pesawat nirawak Amerika Serikat.

Menurut media propaganda Al-Qaeda yang tersedia dalam Bahasa Inggris, Awlaki terlibat beberapa serangan kelompok militan dan skenario teror, termasuk di antaranya pembunuhan 13 orang di pangkalan militer AS, Fort Hood. Selain itu, Awlaki ikut merencanakan teror peledakan sebuah pesawat di Detroit, walaupun gagal dan penusukan terhadap penegak hukum Inggris.

Pasukan Tuhan
Hingga saat ini, belum ada pihak yang secara resmi mengklaim otak di balik penyerbuan Charlie Hebdo. Namun, seorang pemimpin terpandang AQAP pada Jumat lalu merilis sebuah pesan suara berisi pasukan yang percaya Tuhan telah mengajarkan Prancis bahwa kebebasan berbicara ada batasnya. Terutama, setelah mereka menghina beberapa Nabi, termasuk Muhammad. 

Di Yaman sendiri, Prancis telah menjadi beberapa kali target insiden keamanan. Mei lalu, seorang agen keamanan untuk misi Uni Eropa asal Prancis ditembak mati pria bersenjata. 

Insiden itu kemudian dijawab otoritas Yaman yang menyebut telah membunuh pria yang bertanggung jawab dalam serangan itu. Sementara itu, pada April 2013, seorang pria bersenjata memuntahkan timah panas di luar Kedutaan Besar Prancis di Yaman. 

Baca juga: 



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya