Sumber :
- REUTERS/Nikolai Ryabchenko
VIVAnews
- Sebuah bus penumpang sipil menjadi sasaran serangan di timur Ukraina, menewaskan sedikitnya 12 orang, seiring meningkatnya pertempuran antara militer Ukraina dan pemberontak di sekitar bandara Donetsk.
Disebut Reuters , Rabu, 14 Januari 2015, pertempuran kembali terjadi pada Selasa, 13 Januari 2015, setelah Rusia, Ukraina, Prancis dan Jerman membatalkan rencana pertemuan di Kazakhstan, karena gagalnya implementasi perjanjian gencatan senjata.
Baca Juga :
Perdana Menteri Ukraina Mengundurkan Diri
Baca Juga :
AS Ingin Rusia Diberi Sanksi Berlipat
Disebut Reuters , Rabu, 14 Januari 2015, pertempuran kembali terjadi pada Selasa, 13 Januari 2015, setelah Rusia, Ukraina, Prancis dan Jerman membatalkan rencana pertemuan di Kazakhstan, karena gagalnya implementasi perjanjian gencatan senjata.
Presiden Ukraina, Petro Poroshenko, mengecam serangan bus yang disebutnya dilakukan oleh kelompok pemberontak Donetsk dan Luhansk. Dia menjanjikan pengerahan pasukan lebih banyak di garis depan.
"Teroris menembak bus berisi pensiunan, membunuh anak-anak," kata juru bicara Walikota Kiev, Vitaly Klitshcko.
Beberapa foto memperlihatkan banyak lubang bekas tembakan pada bus, serta bekas tumpahan darah hingga ke jalan di kota Volnovakha.
Juru bicara pemerintah setempat menuduh pemberontak menyerang dengan roket peluncur granat. Namun, kelompok pemberontak membantah tuduhan, mengatakan bahwa bus diserang menggunakan senjata ringan, bukan rudal atau mortir.
Konflik di Ukraina telah menewaskan lebih dari 4.700 orang sejak April 2014. (one)
Simak Juga:
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Presiden Ukraina, Petro Poroshenko, mengecam serangan bus yang disebutnya dilakukan oleh kelompok pemberontak Donetsk dan Luhansk. Dia menjanjikan pengerahan pasukan lebih banyak di garis depan.