Sumber :
- REUTERS/YouTube via Reuters TV
VIVAnews - Pemerintah Amerika Serikat telah memverifikasi keaslian video yang dirilis oleh kelompok Al-Qaeda cabang Yaman (AQAP) dan mengklaim sebagai dalang teror Paris pada pekan lalu. Kendati begitu, Departemen Luar Negeri AS dan Gedung Putih masih terus menyelidiki kebenaran pernyataan yang disampaikan oleh pejabat Al-Qaeda di video tersebut, Nasser bin Ali al-Ansi.
Harian Wall Street Journal (WSJ), Rabu, 14 Januari 2015 melansir pernyataan juru bicara Deplu, Marie Harf, yang mengutip laporan intelijen membenarkan video tersebut berasal dari grup media Al-Qaeda. Namun, Harf menegaskan, badan intelijen masih terus meneliti video untuk memeriksa kebenaran dari pernyataan yang disampaikan Nasser.
Harf mengatakan Washington masih belum memutuskan jika klaim kelompok itu terkait pendanaan dan perencanaan serangan di Paris pekan lalu sesuai dengan fakta.
Selain itu, Deplu juga meyakini AQAP turut bertanggung jawab terhadap sebuah serangan di ibukota Sana'a pada hari yang sama Charlie Hebdo diserbu. Dalam serangan pada Rabu, 7 Januari 2015, menewaskan 30 warga di Sana'a.
"Video ini merupakan contoh kebrutalan yang paling baru dan menjelaskan serangan Al-Qaeda," ungkap Harf.
AS meyakini AQAP merupakan cabang Al-Qaeda yang paling berbahaya di dunia.
Dalam video berdurasi hampir 12 menit itu, Nasser mengatakan serangan di Paris merupakan bentuk pembalasan dendam karena telah menghina Nabi Muhammad. Charlie Hebdo sebelumnya diketahui pernah menerbitkan kartun serupa sehingga membuat umat Muslim di seluruh dunia marah.
Dalam video itu, Nasser juga menyebut, penyerangan terhadap Paris diperintahkan secara langsung oleh komandan global Al-Qaeda, Ayman Zawahiri.
Baca juga:
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Video ini merupakan contoh kebrutalan yang paling baru dan menjelaskan serangan Al-Qaeda," ungkap Harf.