Warganya Terancam Dieksekusi di RI, Australia Susun Strategi

Terpidana mati Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id - Pemerintah Australia belakangan ini cenderung berhati-hati untuk tidak mengkritik Indonesia terlalu keras. Mereka khawatir melakukannya karena akan beresiko merusak harapan bagi dua warga negaranya, yang dapat dieksekusi mati dalam waktu dekat di Indonesia.

Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, dua penyelundup narkotika yang saat ini ditahan di penjara Kerobokan, Bali, telah mengajukan grasi dan ditolak. Artinya kedua terpidana mati, yang terkenal dengan kasus Bali Nine itu, akan segera dieksekusi.

Laman Guardian dalam laporannya, Selasa, 27 Januari 2015, menyebut Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengatakan bahwa pemerintahnya tidak akan mengeluarkan pernyataan terbuka. Ini dipandanga sebuah strategi yang didorong oleh mantan diplomat Australia.

"Saya selalu yakin bahwa tanpa memberikan tekanan publik, hasil lebih mungkin dicapai jika negosiasi dilakukan secara privat dan tanpa publikasi," kata Richard Woolcott, mantan Duta Besar Australia untuk Indonesia. Setiap usaha untuk menekan, akan semakin membuat Indonesia sulit merubah posisinya.

Nasib Chan dan Sukumaran menjadi fokus publik Australia saat ini, dengan sebuah kampanye mendapat dukungan lebih dari 65.000 orang, menyerukan Presiden Indonesia memberi pengampunan bagi keduanya.

Para pendukung disebut memahami kompleksitas persoalan, bahwa nasib Chan dan Sukumaran terkait dengan persoalan politik dan sejarah. Indonesia memang telah menjadi negara demokrasi yang berkembang cepat, namun intervensi asing masih menjadi isu yang sensitif.

Presiden Institut Indonesia yang berbasis di Australia, Ross Taylor, mengatakan eksekusi mati terpidana narkoba terkait dengan pertanyaan tentang ketegasan, bagi presiden Indonesia. Di mana musuh-musuh politiknya tengah mengintai semua tanda kelemahan.

"Jika dia memberi pengampunan pada Chan dan Sukumaran, bahaya yang nyata baginya adalah bahwa kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia mendapat tekanan dari negara besar. Dia akan terlihat sedang di-bully. Itu akan berarti dia menandatangani hukuman mati politiknya," kata Taylor.

Oleh karena itu pemerintah Australia sangat berhati-hati terkait masalah eksekusi mati. Abbott disebut telah berbicara secara personal dengan Joko Widodo. (ren)

Dua Tahun Haris Azhar Simpan Rahasia Freddy Budiman

Simak Juga:



Polri, TNI dan BNN Diminta Cabut Laporkan Haris Azhar
Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar

Johan Budi Harusnya Tanggapi Laporan Haris Azhar

Kepolisian harusnya tenang dan tidak mempermasalahkan Haris Azhar.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016