Tidak Ada WNI Jadi Korban Serangan di Libya

Pasukan keamanan mengepung hotel Corinthia setelah ledakan bom mobil.
Sumber :
  • REUTERS/Ismail Zitouny

VIVA.co.id - Kementerian Luar Negeri RI memastikan tidak ada WNI yang menjadi korban dalam serangan teror yang diduga dilakukan pria bersenjata yang terkait kelompok Islamic State of Iraq and al Sham (ISIS) pada Selasa kemarin di Hotel Corinthia, Tripoli, Libya. Dalam serangan teror mematikan tersebut, menewaskan 9 orang dan 3 lainnya mengalami luka.

Stasiun berita BBC edisi Selasa kemarin melansir, lima orang di antara korban tewas merupakan warga asing. Sementara data dari Kemlu menyebut total korban tewas telah bertambah menjadi 11 orang.

Berdasarkan pantauan KBRI Tripoli, ke-11 korban merupakan warga Amerika Serikat, Prancis, Korea Selatan, Filipina dan Libya.

"Tidak ada warga Indonesia yang bekerja di Hotel Corinthia," tulis Kemlu dalam siaran pers yang dikirim hari ini kepada VIVA.co.id.

Pemerintah RI, ujar Kemlu turut menyampaikan simpati yang mendalam kepada Pemerintah Libya dan keluarga korban.

"Serangan tersebut merupakan aksi tak bertanggung jawab dan dapat menganggu upaya perdamaian dan stabilitas dalam negeri Libya," tegas Kemlu.

Kendati tidak ada korban WNI, namun berdasarkan data KBRI Tripoli, masih terdapat 88 warga Indonesia yang bermukim di sana. KBRI Tripoli pun terus menjalin kontak dengan mereka.

"Kami juga telah mengimbau mereka untuk terus meningkatkan kewaspadaan, tidak keluar rumah kecuali ada keperluan yang sangat mendesak dan menghindari daerah-daerah rawan," kata Kemlu.

Maju sebagai Capres Libya, Ini Kontroversi Saif al-Islam Gadaffi

KBRI Tripoli, ujar Kemlu, juga kembali mengimbau agar WNI bersedia dievakuasi ke luar Libya mengingat situasi politik dan keamanan di di negara tersebut yang masih buruk. Menurut Direktur Perlindungan WNI dan BHI, Iqbal Lalu Muhammad, mengatakan sebagian besar WNI di Libya merupakan mahasiswa.

"Mereka sudah sempat dievakuasi namun kembali lagi ke sana," ujar Iqbal melalui pesan pendek kepada VIVA.co.id.

Mengejutkan, Putra Gaddafi Daftarkan Diri Jadi Capres Libya

Kemlu pun turut menyediakan layanan hotline untuk memperoleh informasi mengenai situasi yang terjadi di Libya yakni melalui Yosi Aprizal di nomor kontak +216 26 655 074 dan Prasetyo Aryan Widodo di nomor +216 22 798 347.

(ren)

Baca juga:



Libya Bebaskan Putra Muammar Gaddafi Usai Lobi Level 'Dewa'
Perdana Menteri Libya Abdulhamid al-Dbeibah di Tripoli, Libya, 21 November 2021

Mobilnya Dihujani Peluru, PM Libya Lolos dari Upaya Pembunuhan

Penembakan terjadi di tengah pertikaian sengit antarkelompok menyangkut kendali kekuasaan pemerintah. PM Libya lolos tanpa cedera dari upaya pembunuhan terhadapnya.

img_title
VIVA.co.id
10 Februari 2022