Keluarga Sulit Terima Berita Penumpang MH370 Tewas

Anggota keluarga penumpang MH370 berdoa di Kuil Yonghegong Lama, Beijing
Sumber :
  • REUTERS/Kim Kyung-Hoon

VIVA.co.id - Keluarga penumpang maskapai Malaysia Airlines MH370, mengaku masih sulit menerima pengumuman yang disampaikan Departemen Penerbangan Sipil bahwa burung besi itu hilang akibat kecelakaan. Sementara 239 penumpang dan kru disebut oleh Pemerintah Malaysia kemungkinan besar telah tewas.

Laman Malaysia, The Star, Jumat, 30 Januari 2015, melansir pengumuman itu sulit diterima oleh keluarga, karena kurangnya bukti fisik yang dibeberkan oleh Pemerintah Negeri Jiran. Hal itu, justru menyebabkan mereka kian sulit untuk memperoleh kejelasan nasib keluarganya.

Retiree Selamat Omar, ayah dari salah seorang penumpang, Mohammad Khairul Amri Selamat, mengatakan, walaupun telah hampir satu tahun menanti, namun, hingga saat ini belum ada informasi yang jelas mengenai keberadaan bangkai pesawat.

"Saya tahu, saya harus bangkit dari sini, namun saya berharap otoritas setempat lebih melibatkan keluarga," kata Retiree.

Sementara, keluarga penumpang lainnya merasa kecewa, karena sebelum pengumuman itu disampaikan ke publik, kerabat terdekat sebagai pihak yang paling berhak tahu lebih dulu, justru tidak diinformasikan. Mereka mengetahui pengumuman tersebut melalui siaran televisi.

Salah satu kekecewaan diungkapkan oleh istri pengawasi penerbangan MH370, Jacquita Gonzales. Jacquita menyebut sang suami, Patrick Gomes, selalu menjadi andalan keluarga dan kru. Dia mengaku masih tidak bisa menerima kenyataan suaminya telah tiada.

"Mereka bisa saja menyatakan suami saya telah meninggal, tetapi saya tidak bisa. Saya tidak akan menyerah terhadap dia," kata Jacquita sambil menitikkan air mata.

Dia pun memprotes langkah pemerintah yang tidak menginformasikan hal penting tersebut kepada pihak keluarga.

"Kami adalah kerabat terdekat penumpang. Bukankah seharusnya kami yang mengetahui lebih dulu dan justru tidak menerima informasi ini melalui televisi?," ujar Jacquita.

Keluhan serupa juga disampaikan oleh istri pramugara Tan Size Hiang, Elaine Chew.

"Bagaimana mungkin saya menjelaskan ini kepada putri saya?," tanya Elaine.

Sementara, sepupu dari penumpang bernama Mohammad Razahan Zamani mengatakan, tidak akan meminta kompensasi tanpa adanya bukti yang jelas bahwa anggota keluarganya telah meninggal.

"Tidak ada satu pun dari kami yang meminta kompensasi. Kami hanya ingin tahu di mana orang yang kami cintai dan mengapa mereka tiada," tegas Razahan.

Sementara, paguyuban keluarga penumpang MH370, Voice370 menyadari bahwa mereka tidak memiliki kekuatan apa pun untuk memecahkan masalah ini.

"Kami hanya mampu memohon belas kasih dan pengertian. Apa yang kami ajukan yakni kepastian dari otoritas Tiongkok, Malaysia dan Australia, bahwa proses pencarian tidak akan dihentikan kapan pun," kata perwakilan Voice370.

Baca juga:

Cegah Pesawat Hilang, Uni Eropa Keluarkan Aturan Baru

Mendoakan penumpang dan awak pesawat MH370 yang hilang

MH370 Diperkirakan Terjun ke Laut dengan Kecepatan Tinggi

Namun, belum terbukti apakah pilot menjatuhkan pesawat dengan sengaja.

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016