Texas Eksekusi Mati Pemerkosa Ber-IQ Rendah

Ilustrasi jarum suntik
Sumber :
  • iStock
VIVA.co.id -
Johan Budi Harusnya Tanggapi Laporan Haris Azhar
Pemerintah negara bagian Texas, Amerika Serikat, pada Kamis kemarin mengeksekusi mati pemerkosa dan pembunuh, Robert Ladd, dengan cara disuntik. Namun, eksekusi mati itu dikritik pengacara Ladd, sebab dia memiliki permasalahan keterbelakangan mental.

Dua Tahun Haris Azhar Simpan Rahasia Freddy Budiman

Stasiun berita
Polri, TNI dan BNN Diminta Cabut Laporkan Haris Azhar
Channel News Asia , Jumat 30 Januari 2015 melansir eksekusi mati dilakukan pada 19.02 di ruang khusus di daerah Huntsville. Kasus ini menarik perhatian publik, sebab sidang banding yang digelar di Mahkamah Agung menggunakan acuan aneh untuk menentukan seseorang dianggap mengalami keterbelakangan mental.

Pengadilan mengacu kepada karakter di novel karangan John Steinbeck berjudul
Oh Mice and Men
, sebagai contoh individu yang mengalami keterbelakangan mental.


"Kasus ini benar-benar lebih aneh dibandingkan cerita fiksi," ungkap pengacara Ladd, Brian Stull dari Serikat Kebebasan Warga Sipil Amerika.


Stull menambahkan, aturan yang berlaku di seluruh negara bagian AS jelas menyebut jika mengetahui tingkat kecerdasan Ladd yang hanya 67, maka dia bisa dibebaskan dari hukuman mati. Ladd bisa dijatuhi hukuman bui seumur hidup.


Stull beranggapan acuan yang digunakan Mahkamah Agung di Texas untuk menentukan individu yang memiliki keterbelakangan mental tidak memiliki dasar sains atau pengobatan tertentu. "Nasib Robert Ladd, seharusnya tidak bergantung ke sebuah novel," imbuh dia.


Keterangan bahwa Ladd mengalami keterbelakangan mental diperkuat dengan kesaksian dari seorang psikiater yang menyebut Ladd telah menderita hal tersebut sejak berusia 13 tahun. Di usia 18 tahun, dia telah dirawat di sebuah pusat medis untuk orang-orang yang cacat.


Sementara, saat dieksekusi Ladd tengah dalam proses pembebasan sementara untuk kasus hukum lainnya di tahun 1978 yakni penusukan, pembunuhan dan pembakaran seorang wanita dan dua anaknya.


Sebelum dieksekusi, Ladd mengucapkan beberapa nama dan berterima kasih kepada keluarganya.


Ladd divonis mati atas kasus pembunuhan dan pemerkosaan seorang wanita muda di tahun 1996 silam. Selain itu, apartemen korban juga dijarah dan dibakar.


Eksekusi terhadap Ladd menjadi eksekusi mati kedua dalam pekan ini di AS. Pada Selasa kemarin, pemerintah negara bagian Georgia mengeksekusi pembunuh dua orang, Warren Hill.


Pengacara Hill juga memprotes eksekusi kliennya, dengan alasan yang sama yakni napi mengalami keterbelakangan mental.


Di tahun ini, negara bagian di AS telah mengeksekusi 6 terpidana mati. Sementara, secara keseluruhan negara bagian Texas adalah wilayah yang paling banyak melakukan hukuman mati. Total, 520 terpidana mati telah dieksekusi sejak hukuman tersebut diberlakukan kembali di tahun 1976.


Baca juga:




Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya