RI Kecam Serangan Teror di Semenanjung Sinai

Keluarga korban serangan di Sinai jatuh pingsan
Sumber :
  • REUTERS
VIVA.co.id -
Militer Mesir Klaim Tewaskan Pentolan ISIS di Sinai
Pemerintah Indonesia hari ini mengecam serangkaian teror kelompok militan ke beberapa kota di Mesir. Harian Inggris,
The Independent
Pembajak EgyptAir Segera Diadili
, melansir, tiga kota tersebut yakni ibu kota Provinsi Sinai, el-Arish, kota dekat Sheil Zuwayid dan Rafah.
Akhir 'Drama' Pembajakan EgyptAir

Beberapa media termasuk The Independent
dan stasiun berita
Channel News Asia
melansir akibat serangkaian teror itu, menewaskan 26 orang. Namun, menurut siaran pers yang dikirimkan oleh Kementerian Luar Negeri kepada
VIVA.co.id
hari ini, total 29 orang yang tewas. Kebanyakan korban tewas merupakan pasukan militer.


Sementara, sebanyak 60 orang dilaporkan terluka. Menurut keterangan petugas medis, jumlah korban tewas diprediksi bisa bertambah.


"Pemerintah Indonesia menyampaikan simpati mendalam kepada Pemerintah Mesir dan keluarga korban serta berharap perlindungan terhadap warga sipil dapat dipastikan," tulis Kemlu.


Setelah berkoordinasi dengan KBRI di Kairo, tidak ada warga Indonesia yang turut menjadi korban dalam serangan teror itu. Pemerintah akan terus berkomunikasi dan memantau dari dekat kondisi di Mesir melalui KBRI Kairo.


WNI yang tengah bermukim di Mesir kemudian diminta berhati-hati dan diimbau untuk menjalin komunikasi dengan KBRI. KBRI Kairo menyediakan satu jalur telepon
hotline
dengan
Nugroho Aribimo
di nomor kontak
+201 024 636 090
.


Menurut laporan, fokus serangan hari Kamis kemarin yakni el-Arish. Sebab, di sana terdapat sebuah pangkalan militer, komplek tempat tinggal militer dan petugas polisi dan beberapa titik pemeriksaan militer. Menurut informasi dari pejabat berwenang, ini merupakan serangan bertubi-tubi terbesar yang pernah terjadi sejak Oktober lalu.


Kelompok militan yang berafiliasi dengan Islamic State of Iraq and al Sham (ISIS), Ansar Beit al-Maqdis mengklaim di balik serangan teror itu.


Kelompok militan kerap menyerang pasukan keamanan di Semenanjung Sinai, sejak mantan Presiden Mohamed Mursi digulingkamn oleh Presiden Abdel Fattah al-Sisi pada Juli 2013 lalu. Mereka menyebut aksi teror itu sebagai bentuk balas dendam terhadap penangkapan para pendukung Mursi. (ren)




Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya