Sumber :
- REUTERS/Dado Ruvic/Files
VIVA.co.id
- Militer Inggris membentuk tim pasukan khusus Brigade 77, terdiri dari para tentara yang akrab dengan media sosial (medsos) untuk terlibat dalam perang non-konvensional di era informasi, menyusul langkah yang telah dilakukan Israel dan Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari
Guardian
, Sabtu, 31 Januari 2015, Brigade 77 yang akan memiliki pangkalan di Hermitage, terdiri dari sekitar 1.500 tentara yang memiliki kemampuan khusus operasi-operasi psikologi. Mereka akan dipilih dari berbagai unit militer.
Baca Juga :
7 Miliarder Ini Dikenal Hemat
Baca Juga :
Mark Zuckerberg Bicara Facebook di Masa Depan
Termasuk juga belajar dari propaganda yang dilakukan ISIS saat ini, yang banyak memanfaatkan media sosial. "Brigade 77 diciptakan untuk mengembangkan kemampuan esensial, untuk memenuhi tantangan konflik dan perang modern," kata juru bicara militer.
Militer Israel (IDF) disebut menjadi pelopor program militer yang melibatkan media sosial, dengan tim khusus yang mulai beroperasi sejak penyerbuan Gaza pada 2008-2009. Para prajurit medsos Israel aktif pada 30 media, seperti Twitter, Facebook, YouTube dan Instagram.
Pasukan khusus medsos Israel itu juga melakukan operasi mereka, menggunakan setidaknya enam bahasa. "Itu memungkinkan kita terlibat dengan pendengar, yang sulit kita jangkau (tanpa medsos)," kata juru bicara militer Israel.
Beberapa negara disebut mulai mempelajari kemampuan itu dari Israel. Inggris menamakan unit barunya Brigade 77, merujuk pada pasukan gerilya Inggris yang dipimpin Mayjen Orde Wingate, dalam perang melawan Jepang di Burma pada Perang Dunia II.
Ketika itu Wingate melakukan taktik tidak normal dan kotroversial, dengan mengaburkan informasi tentang kekuatan pasukan yang dipimpinnya. Dia sukses mengelabui para pemimpin unit militer Jepang, yang dilanda ketidakpastian tentang kondisi musuh mereka.
Simak Juga:
Halaman Selanjutnya
Termasuk juga belajar dari propaganda yang dilakukan ISIS saat ini, yang banyak memanfaatkan media sosial. "Brigade 77 diciptakan untuk mengembangkan kemampuan esensial, untuk memenuhi tantangan konflik dan perang modern," kata juru bicara militer.